Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Teacher Efficacy (Pengertian, Dimensi, Faktor, dan Fungsi) Menurut Para Ahli

Teori Teacher Efficacy (Pengertian, Dimensi, Faktor, dan Fungsi) Menurut Para Ahli - Seorang guru yang baik haruslah memiliki keyakinan akan kemampuannya sendiri, hal tersebut bisa disebut dengan teacher efficacy. Keyakinan ini tentu saja bisa membuat suasana mengajar akan berjalan dengan baik. Tulisan universitaspsikologi.com ini akan membahas pengertian dari teacher efficacy, dimensinya, dan terakhir ialah fungsi dari teacher efficacy sendiri berikut ini.

Pengertian Teacher Efficacy

Teacher efficacy merupakan aplikasi konsep self-efficacy milik Bandurayang berasal dari teori kognitif sosial yang dispesifikkan pada guru. Menurut Tschannen-Moran dan Hoy (2001) Teacher efficacy didefinisikan sebagai keyakinan guru akan kemampuan yang dimiliki dalam mengorganisasikan dan menentukan tindakan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas mengajar dalam konteks tertentu. Teacher efficacy dapat menggambarkan seberapa baik guru bertindak dengan cara tertentu untuk memenuhi tujuan guna mengatasi situasi stress secara efektif.

Gibson dan Dembo (1984) mengemukakan bahwa teacher efficacy dapat mempengaruhi persistensi guru saat menghadapi situasi yang tidak berjalan lancar dan juga mempengaruhi resiliensi guru ketika berhadapan dengan situasi menekan. Hal ini membuktikan bahwa teacher efficacy berasosiasi positif dengan resiliensi.

Selain itu, Hoy dan Spero (2005) juga menunjukkan bahwa keberadaan teacher efficacy dapat mempengaruhi upaya guru agar tetap bertahan untuk mengajar. Selanjutnya, Jeon (2017) mengemukakan bahwa teacher efficacy merupakan suatu konsep yang terkait dengan kualitas mengajar dan efektifitas pembelajaran.

Teori Teacher Efficacy (Pengertian, Dimensi, Faktor, dan Fungsi) Menurut Para Ahli
Teori Teacher Efficacy

Baca juga: Apa itu Stres Akdemik?

Berdasarkan pendapat para ahli, definisi teacher efficacy yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teacher efficacy Tschannen-Moran dan Hoy (2001) yang mengemukakan bahwa teacher efficacy sebagai keyakinan guru akan kemampuan yang dimiliki dalam mengorganisasikan dan menentukan tindakan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas mengajar dalam konteks tertentu.

Dimensi Teacher Efficacy

Menurut Tschannen-Moran dan Hoy (2001) terdapat beberapa dimensi teacher efficacy, diantaranya:

1. Efficacy of Instructional Strategies

Keyakinan ini mengacu pada keyakinan diri yang berhubungan dengan cara guru menyampaikan materi pembelajaran melalui strategi pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat memahami materi tersebut.

2. Efficacy of Classroom Management

Keyakinan ini mengacu pada keyakinan diri yang berkaitan dengan pengelolaan kelas yang dilakukan guru sehingga kelas kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Guru harus mampu menjalankan kelas secara efektif dengan menerapkan disiplin dalam kelas, menentukan batasan-batasan tingkah laku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, serta memfasilitasi proses pembelajaran dalam kelas.

3. Efficacy of Student Engagement

Keyakinan ini mengacu pada keyakinan diri yang berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dimana tidak hanya guru yang aktif untuk mengajar tetapi juga siswa turut aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan memotivasi siswa dan membantu siswa dalam memahami pelajaran.

Faktor yang Mempengaruhi Teacher Efficacy

Merujuk kepada teori Bandura, Tschannen-Moran dan Hoy (2007) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi teacher efficacy, diantaranya:

1. Mastery Experience

Persepsi guru terhadap kinerjanya yang berhasil meningkatkan efficacy guru dan sebaliknya, kegagalan berulang akan membuat efficacy guru berkurang. Melalui mastery experience, guru memperoleh informasi bagaimana kemampuan dirinya dalam mengajar sekaligus bagaimana kondisi atau kompleksitas tugas mengajar. Teacher efficacy akan semakin meningkat jika keberhasilan guru tersebut terjadi dalam tugas mengajar yang relatif sulit dan dengan sedikit bantuan dari pihak lain.

2. Vicarious Experience

Faktor ini berasal dari pengamatan (modeling). Dengan melakukan pengamatan kepada orang lain yang mendapat kesuksesan dalam melakukan suatu kegiatan yang memiliki kesamaan dengan pengamat, maka keyakinan pengamat terhadap kemampuannya dalam melakukan kegiatan tersebut bisa meningkat. Model yang dianggap memiliki kesamaan dengan pengamat dapat lebih persuasive dalam meningkatkan atau menurunkan teacher-efficacy. Modeling akan lebih berhasil ketika model merupakan orang yang dianggap lebih kompeten oleh pengamat. Dengan melakukan modeling, guru dapat melakukan perbandingan mengenai kompetensi yang dimilikinya dan bagaimana situasi dari tugas mengajar yang ia hadapi. Utamanya bagi guru yang belum berpengalaman, observasi terhadap performance mengajar guru lain dapat membantunya untuk meyakininya bahwa ia juga memiliki kemampuan untuk bisa sukses mengajar dalam situasi yang relatif mirip (Bandura, 1977).

3. Verbal/Social Persuasion

Persuasi sosial dapat mempengaruhi teacher efficacy tentang bagaimana situasi pada tugas mengajar, memberi dorongan semangat dan strategi untuk menghadapi kesulitan dalam mengajar, dan masukan bagi guru dalam mengevaluasi performa kerja. Persuasi sosial juga dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan dan situasi yang mendukung kesuksesan dan meminimalisir kegagalan.

4. Physilogical and Emotional States

Reaksi terhadap stress terkadang dianggap sebagai tanda bahwa individu kurang atau tidak mampu menyelesaikan suatu tugas. Rasa sakit, kelelahan, mood dinilai dapat memengaruhi efficacy guru. Arousal yang muncul pada diri guru seperti detak jantung yang meningkat, tangan gemetar dan pernafasan yang semakin cepat dinilai sebagai suatu yang positif atau negatif tergantung dari situasi megajar yang ada. Level arousal yang sedang dapat meningkatkan performance ketika guru memusatkan perhatian dan energi pada tugas.

Fungsi Teacher Efficacy

Menurut Ormrod (2008) efikasi pada guru memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

  1. Guru bersedia mencoba strategi-gtrategi mengajar yang baru untuk bantu siswa belajar lebih baik.
  2. Guru akan memiliki ekspektasi yang tinggi akan performa siswa.
  3. Guru akan mengerahkan usaha yang lebih besar dalam pengajaran dan lebih gigih untuk membantu siswa.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Teacher Efficacy (Pengertian, Dimensi, Faktor, dan Fungsi) Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Teori Teacher Efficacy (Pengertian, Dimensi, Faktor, dan Fungsi) Menurut Para Ahli"