Tujuan Wawancara atau Interview serta Pengertiannya Menurut Para Ahli
Daftar Isi
Menurut beberapa ahli, wawancara juga didefinisikan sebagai "…suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya-jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (Djumhur dan Surya,1985).
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan melalui face to face relation (Walgito,1987). Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan, dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan (Winkel, 1995).
image source: perluettes(dot)com |
Baca juga: Pengertian Observasi dan Penjelasan Manfaat Tujuan Observasi
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
- Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
- Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
- Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.
- Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.Tujuan Wawancara
Memperhatikan beberapa batasan/definisi diatas, maka dapat disebutkan berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu:- Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara dapat menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
- Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.
- Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
- Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembang dengan sempurna. Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
- Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.
Macam-Macam Wawancara
Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya ataupun sifat-sifat yang lain yang ada dalam wawancara, seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
Menurut fungsinya di bedakan antara wawancara primer, pelengkap dan pengukur:
Menurut tekniknya dibedakan antara wawancara bebas, wawancara terkendali, dan wawancara bebas terkendali:
Menurut tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
Menurut jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi:
Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi:
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Tujuan Wawancara atau Interview serta Pengertiannya Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
- Wawancara Primer, yaitu wawancara yang berfungsi sebagai satu–satunya alat pengumpul data yang lainnya (observasi dan kuesioner)
- Wawancara Pelengkap, yaitu wawancara yang berfungsi sebagai pelengkap darialat-alat pengumpul data lainnya (observasi dan kuesioner)
- Wawancara Peneliitian, yaitu wawancara yang hasilnya di gunakan untuk menguji kebenaran atau kemantapan suatu data/informasi yang di kumpulkan dengan cara lain (observasi dan kuesioner).
Menurut tekniknya dibedakan antara wawancara bebas, wawancara terkendali, dan wawancara bebas terkendali:
- Wawancara Bebas, yaitu wawancara antara 2 orang atau lebih yang seolah-olah mengadakan “obrolan bebas” (free talk) tanpa kendali, wawancara bersifat pasif, sebaliknya yang di wawancara bersifat bebas mengemukakan keterangan-keterangannya (yang di wawancara bersifat dominant).
- Wawancara Terkendali, yaitu wawancara antara 2 orang atau lebih yangterkendali; pewawancara bertindak sebagai pengarah melalui pertanyaan- pertanyaan dan pokok permasalahan. Jadi merupakan kebalikan dari wawancara bebas
- Wawancara bebas - terkendali, wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terkendali. Dengan perpaduan ini dapat saling menutupi kelemahan satu sama lain; pewawancara hanya berperan sebagai pengarah dan yang diwawancara tidak dominan dan tidak pasif.
- The employment interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh pewawancara dalam suatu proses seleksi pegawai.
- Informational Interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
- Administrative interview, yaitu interview yang dijalankan untuk keperluanadministrasi, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya (change in behavior)
- Counseling Interview, yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses konseling.
Menurut jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi:
- Interview perorangan (individu), yaitu wawancara yang dilakukan secara perseorangan, yang menyangkut masalah-masalah pribadi yang dialami olehsubyek wawancara. Misalnya : wawancara antara seorang klien dengan seorang petugas bimbingan.
- Interview kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok (lebih dari satu orang), Misalnya : antara petugas bimbingan dengan seluruh siswa.
- The Non Directive Interview, yaitu interview yang kurang terpimpin dan kurang mendasarkan atas pedoman-pedoman tertentu. Biasanya digunakan dalam proses konseling.
- The Focused Interview, yaitu interview yang ditujukan kepada orang-orangtertentu yang mempunyai hubungan dengan obyek-obyek yang diselidiki.
- The repeated interview, yaitu interview yang berulang. Interview ini terutama digunakanuntuk mencoba mengikuti perkembangan yang tertentu terutama proses sosial.
Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi:
- Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang tersebut.
- Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain.
- Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
- Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah ditetapkan.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Tujuan Wawancara atau Interview serta Pengertiannya Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar