Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah, Pengertian, dan Persiapan Melakukan Tes Rorschach

Sejarah, Pengertian, dan Persiapan Melakukan Tes Rorschach (Bagian Pertama) - Pengajaran kali ini Universitas Psikologi akan membahas mengenai, sejarah lahirnya tes Rorschach kemudian, bercak tinta, persiapan-persiapan yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan pengetesan psikologi yaitu tes Rorschach. Diharapkan agar mengikuti pembelajaran mengenai tes Rorschach ini hingga akhir jilid agar dapat memahami dengan baik.

Sesuatu yang khas dari teknik proyektif adalah penilaian atas tugas yang relatif tak terstruktur, yaitu tugas yang memungkinkan variasi yang hampir tak terbatas dari respons-respons yang muncul. Dalam rangka yang memungkinkan permainan bebas dari fantasi individu, hanya instruksi umum dan singkat yang diberikan. Karena alasan yang sama, stimuli tes Rorschach bersifat ambigu.

Sejarah Lahirnya Tes Rorschach

Dengan menggunakan interpretasi "desain yang ambigu" untuk menilai kepribadian seseorang adalah sebuah ide yang akan kembali ke masa Leonardo da Vinci dan Botticelli. Interpretasi inkblots adalah pendekatan sistematis dari akhir abad ke-19. Telah dikatakan bahwa penggunaan Rorschach inkblots mungkin telah terinspirasi oleh dokter Jerman Justinus Kerner yang, pada tahun 1857, telah menerbitkan sebuah buku puisi populer, masing-masing yang diilhami. Perancis psikolog Alfred Binet juga bereksperimen dengan kreativitas ibercak tinta sebagai ujian, dan, setelah pergantian abad, percobaan psikologis itu dimanfaatkan bercak tinta, dengan tujuan seperti belajar imajinasi dan kesadaran.

Setelah mempelajari 300 pasien sakit jiwa, pada tahun 1921 Rorschach menulis buku Psychodiagnostik, yang membentuk dasar dari tes bercak tinta (setelah bereksperimen dengan beberapa ratus inkblots, ia memilih satu set sepuluh untuk nilai diagnostik mereka), tapi dia meninggal pada tahun berikutnya. Meskipun ia menjabat sebagai Vice President dariPsychoanalytic Swiss Society, Rorschach mengalami kesulitan dalam penerbitan buku dan sedikit menarik perhatian ketika pertama kali muncul.

Oleh karena kematian Rorschach yang terlalu dini pada tahun 1922. Pengembangan tes ini diusahakan oleh rekan- rekan dan mahasiswanya. Dalam darsawarsa berikurnya, penggunaan teknik Rorschach amat luas baik di Eropa maupun di Amerka Serikat. Akan tetapi, karena tidak adanya penyusun sistematika tunggal, prosedur untuk melaksanakan, menskor, dan menginterpretasikan “Rorschach” menjadi berkembang biak dan berkembang ke dalam berbagai metode dan sistem. Pada tahun 1960-an, anggapan bahwa Roschach adalah tes tunggal yang terstandarisai sesungguhnya tidak tepat. Berbagai sistem dan pengguna secara bersama-sama hanya memiliki sepuluh kartu stimulus asli dan sejumlah dalil interpretif dasar yang berasal dari karya asli Rorschach.

Sejarah, Pengertian, dan Persiapan Melakukan Tes Rorschach (Bagian Pertama)
Baca juga: Karakteristik dan Administrasi Tes EPPS dan Cara Skoring Tes EPPS

Pengertian Tes Rorschach

Tes Rorschach (juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes bercak tinta) adalah sebuah tes psikologi di mana subjek persepsi bercak tinta dicatat yang kemudian dianalisis dengan menggunakan psikologis interpretasi, secara kompleks diturunkan secara ilmiah algoritma, atau keduanya. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang karakteristik dan fungsi emosional. Tes initelah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran, terutama dalam kasus-kasus di mana pasien enggan untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil namanya dari penciptanya, psikolog Swiss Hermann Rorschach.

Perbedaan- perbedaan utama di antara berbagai sistem Rorschach yang berkembang dari tahun 1930- an sampai dengan 1960- an ada pada metode skoring, dan oleh karenanya ada pada soal- soal interpretatif. Pada dasarnya, fokus keprihatinan untuk interpretasi Rorschach bisa di tempatkan entah pada isi respon atau pada karakteristik formalnya seperti misalnya lokasi, determinan, kualitas bentuk, dan berbagai rangkuman kuantitatif yang diturunkan dari respon itu. Meskipun sistem Rorschach amat berbeda dalam rincian penentuan skor dan menginterpretasi respon terhadap kartu, banyak hal dari sistem itu memiliki kesamaan dalam hal klasifikasi dasar kategori- kategori penentuan skor. Lokasi merujuk pada bagian noda tinta yang dengannya responden mengasosiakan tiap respon. Apakah ia menggunakan seluruh noda tinta, rincian umum, rincian yang tidak biasa, ruang putih, atau kombinasi dari semua ini?

Determinan respon mencangkup bentuk, warna, bayangan, dan “gerakan”. Meskipun tentu saja tidak ada gerakan pada noda tinta itu sendiri, persepsi respon pada noda tinta sebagai representasi dari obyek bergerak diberi skor dalam kategori ini. Diferensiasi lebih jauh dibuat dalam kategori- kategori ini. Misalnya, gerakan manusia, gerakan hewan, dan gerakan abstrak, atau gerakan tak berjiwa diskor secara tepisah. Demikian pula, pembentukan bayangan bisa dipandang sebagai mewakili kedalaman, jaman, bentuk- bentuk yang tak jelas seperti misalnya, awan, reproduksi akromatik warna seperti dalam foto. Kualitas bentuk atau tingkat bentuk respon-respon bisa merujuk pada ketepatan respon- respon itu menyamai lokasi yang digunakan, pada keasliannya, atau pada keduanya. Disamping itu, kompleksitas kognitif respon-respon dan aspek- aspek kualitatif lain dari yang dipersepsi bisa juga diskor dalam sejumlah sistem.

Penanganan isi juga berbeda dari satu sistem Rorschach ke sistem. Penanganan isi juga berbeda dari satu sistem Rorschach ke sistem Rorschach lainnya, meskipun kategori utama tertentu digunakan secara reguler. Yang utama diantara penanganan ini adalah bentuk- bentuk hewan, dan rincian manusia (atau bagian dari bentuk manusia), bentuk- bentuk hewan, dan rincian hewan. Kategori penentuan skor luas lainnya biasa mencangkup obyek seni, tanaman, peta, darah , sinar X, pakaian, obyek seksual, dan pemandangan. Skor popularitas kerap kali didapatkan atas dasar frekuensi relatif respon- respon yang berada diantara orang pada umumnya. Untuk masing-masing dari 10 kartu respon khusus tertentu diskor sebagai respon populer karena sering muncul. Disamping itu kebanyakan sistem mencangkup suatu turus dari verbalisasi yang tidak lazim atau menyimpang yang dibuat oleh peserta tes selama tes Rorschach; verbalisasi semacam itu amat berguna dalam mendeteksi bentuk-bentuk psikopatologi yang parah.

Analisa lebih jauh atas respon-respon Rorschach umumnya didasarkan pada frekuensi relative respon- respon dalam berbagai kategori dan juga nisbah tertentu serta antar hubungan diantara berbagai kategori yang berbeda. Contoh-contoh jenis interpretasi kualitatif yang umumnya digunakan bersama dengan respon-respon Rorschach adalah asosiasi respon “keseluruhan” dengan pikiran konseptual, asosiasi respon “warna”, dengan emosioalitas dan respon “gerakan manusia” dengan imaginasi serta kehidupan fantasi. Dalam penerapan Rorschach yang lazim, penekanan utama ditempatkan pada deskripsi “global” final atas individu, yang di sini ahli klinis memadukan hasil-hasil dari berbagai skor dan indeks yang berbeda. Dalam praktek sesungguhnya, informasi yang ditarik dari sumber- sumber luar, seperti misalnya tes-tes lain, wawancara, catatan riwayat khusus juga digunakan dalam mempersiapkan deskripsi ini.

Administrasi Tes Rorschach

Administrasi atau penyajian tes akan mempengaruhi hasil tes, penyajian yang salah akan menyebabkan subjek menjawab salah tanpa disadari. Yang sebetulnya apabila tes disajikan dengan benar subjek dapat memberikan respon yang tepat. Khususnya tes Rorscach validitas tes sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan administrasinya. Oleh karena itu tester yang berhati-hati dan seteliti mungkin dalam menyajikan tes ini agar sesuai dengan prosedur standar yang sudah ditentukan.

Bercak Tinta Tes Rorschach

Rorschach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang terdiri dari sepuluh kartu dan sudah di standadisir, kartu-kartu tersebut dapat digunakan sebagai alat assesmen kepribadian seseorang. Bercak tinta itu sekarang telah dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, kartu berukuran panjang 24 cm dan lebar 18 cm. Sepuluh kartu tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  • Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I$, IV, V, dan VI.
  • Kartu chromatik. Kelompok kartu ini mempunyai aneka warna lain, misalnya merah biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III,VIII, IX dan X.

Meskipun dapat dikelompikan menjadi dua seperti yang di sebutkan di atas, masing-masing kartu Rorschach juga mempunyai ciri-ciri tersendiri yang sering disebut sebagai insividual properties atau karekteristik kartu. Seorang tester perlu memahami ciri-ciri setiap kartu ini, seehingga dalam melaksanakan administrasi tes dapat lebih sempurna.

Persiapan Tes Rorscach

Validitas tes sangat dipengaruhi oleh administrasi atau penyajian tes. Oleh karena itu cara penyajian dan kesiapan untuk tes harus betul-betul diperhatikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

  • Kesiapan tester dan testi
  • Suasana lingkungan fisik dan sosial
  • Pengaturan tempat duduk tester dan testi
  • Alat-alat yang dibutuhkan

Kesiapan Tester dan Testi

Untuk melaksanakan tes Rorschach, sebaiknya tester dan testi sama-sama siap dan bersedia untuk melaksanakan tes. Khususnya tester harus sehat secara fisik maupun psikologis, tidak sedang sakit atau mengalami gangguan. Misalnya tidak sedang marah, sedih ataupun terlalu gembira, dan berminat untuk melakukan tes, tidak sedang malas.

Suasana Lingkungan Fisik dan Sosial

Suasana tes ini sangat bervariasi, bergantung dari tester, testi, maupun situasi pada waktu tes dilaksanakan. Testi harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga merasa santai. Seorang tester yang mahir biasanya akan dapat menciptakan suasana yang releks tetap terkontrol dengan cara membentuk rapport (hubungan yang baik). Suasana tes ini sangat penting karena akan berpengaruh juga pada respon yang diberikan. Respon seorang testi yang mempunyai sikap bermusuhan dengan tester akan berlainan dengan respon testi yang bersahabat.

Selain itu termasuk dengan suasana tes ini juga menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, antara lailn ruangan yang memadai, lingkungan yang tenang tidak ramai atau ribut, tempat duduk yang enak, penerangan yang cukup, sirkulasii udara yang memadai, dan persyaratan lain untuk melaksanakan tes psikologi.

Pengaturan Tempat Duduk Tester dan Testi

Dalam penyelenggaraan tes Rorschach, cara mengatur tempat duduk khususnya posisi tester dan testi akan mempengaruhi suasana tes, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil tes.

Tempat duduk dapat diatur dalam berbagai posisi, antara lain:

  • Tester dan testi duduk berdampingan, menghadap kearah yang sama, tetapi tester duduk sedikit dibelakang testi. Cara ini yang dianjurkan oleh Klopfer (1962). Tetapi tampaknya hal ini agak sulit di Indonesia karena faktor kultural, terutama tester dan testi berbeda jenis kelamin.
  • Tester duduk berhadap-hadapan dengan testi. Posisi ini nampaknya yang paling sering digunakan di Indonesia. Namun cara duduk seperti ini terlalu formal, menimbulkan kesan sedang diintrogasi, sehingga hubungan menjadi kaku. Keadaan ini kurang cocok untuk tes Rorschach.
  • Tester duduk di samping testi membentuk sudut siku. Untuk tester orang Indonesia yang pada umumnya tidak kidal, testi duduk disebelah kiri tester. Posisi susuk seperti ini memudahkan tester untuk mengamati gerak-gerik testi maupun perubahan wajahnya secara tidak langsung, hubungan tidak formal dan kaku. Tester juga dapat melihat posisi kartu yang dipegang testi, dan tester lebih enak dalam menulis jawaban testi kedalam lembar jawaban.

Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat-alat yang harus dipersiapkan untuk penyajian tes Rorschach adalah:

  • Sepuluh kartu tes Rorscach yang sudah diatur sesuai dengan urutannya kartu I diletakkan di paling atas, dengan keadaan dibalik sehingga gambar atau bercak tinta menghadap ke bawah.
  • Lembar jawaban. Ada dua macam, yaitu: 1. Lembar jawaban yang digunakan untuk mencatat semua respon atau jawaban testi pada waktu performance proper. 2. Lembar lokasi yang digunakan untuk mencatat jawaban testi pada waktuinquiry.
  • Alat pengukur waktu atau Stop Watch yang akan digunakan untuk mengetahui waktu reaksi dan waktu respon testi. Sebaiknya digunakan stop watch digital yang tidak berbunyi, sehingga testi tidak merasa terganggu dalam memberikan jawaban.
  • Alat tulis

Artikel pembahasan bagian kedua silahkan kunjungi link di bawah ini:

Sekian artikel Universitas Indonesia tentang Sejarah, Pengertian, dan Persiapan Melakukan Tes Rorschach (Bagian Pertama). Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Sejarah, Pengertian, dan Persiapan Melakukan Tes Rorschach"