Pengertian Turnover Intention, Aspek-aspek Turnover Intention, dan Faktornya Menurut Para Ahli

Daftar Isi

Pengertian Turnover Intention, Aspek-aspek Turnover Intention, dan Faktornya Menurut Para Ahli - Dalam psikologi organisasi, turnover intention adalah sebuah pertanda yang kurang baik. Terlebih bagi para HRD yang mengerti tentang variabel psikologi satu ini. Prilaku turnover intention dalam dunia psikologi industri dan organisasi sebisa mungkin harus dihindari. Turnover intention artinya tidak jauh dari sebuah keinginan karyawan untuk meninggalkan tempat bekerjanya. Lebih lanjutnya universitaspsikologi.com telah menyusun pengertian dan teori tentang turnover intention. Silahkan disimak pada tulisan diberikut ini.

Pengertian Turnover Intention

Turnover intention merupakan istilah untuk kecendrungan psikologis dan perilaku karyawan yang mengarah pada keinginan untuk meninggalkan organisasi yang ia naungi saat ini (Chen et al., 2018). Tett dan Meyer mengartikan turnover intention sebagai kesadaran karyawan dan keingingan yang disengaja untuk meninggalkan organisasi dimana ia bekerja (Akgunduz & Eryilmaz, 2018). Selain itu, turnover intention juga dapat dikatakan sebagai pengekspresian kesadaran karyawan atau pikiran karyawan untuk keluar dari pekerjaannya. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa turnover intention merupakan kecendrungan karyawan baik secara psikologis atau perilaku dan secara sadar memiliki keinginan yang disengaja untuk meninggalkan organisasi.

Menurut Mobley (2011), turnover intention merupakan hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan perusahaan dimana ia bekerja tetapi belum diwujudkan dalam tindakan nyata (Mobley, 2011). Pendapat ini senada dengan definisi yang dikemukakan oleh Nurni, dimana turnover intention merupakan sekedar keinginan untuk meninggalkan organisasi dengan berpindah tetapi belum direalisasikan (Tjahjono, 2017).

Pengertian Turnover Intention, Aspek-aspek Turnover Intention, dan Faktornya Menurut Para Ahli
Pengertian Turnover Intention

Baca juga: Apa Itu Resiliensi?

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa turnover intention merupakan kecendrungan psikologis dan perilaku yang terjadi berdasarkan hasil evaluasi individu untuk tetap atau tidak dalam melanjutkan hubungannya dengan perusahaan tempat ia bekerja.

Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention

Mobley (2011) mengemukakan beberapa faktor individual yang mampu mempengaruhi turnover intention sebagai berikut:

1. Kepuasan terhadap pekerjaan

Hal ini dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan individu dengan apa yang disediakan oleh organisasi.

2. Gaji

Gaji merupakan hal utama dalam setiap organisasi yang mampu mempengaruhi laju pergantian karyawan atau turnover karyawan. Semakin tinggi tingkat gaji maka semakin rendah tingkat turnover yang dilakukan oleh karyawan.

3. Promosi

Kurangnya kesempatan untuk dipromosikan menjadi alasan utama dalam turnover. Ketika karyawan mengetahui adanya kesempatan-kesempatan promosi maka akan muncul harapan akan karier dan mampu memberikan kepuasan yang nantinya mempengaruhi pergantian karyawan.

4. Organizational Citizenship Behavior (hubungan kerabat kerja)

OCB merupakan karakteristik perilaku yang tidak termasuk dalam jobdesc sehingga bisa dikatakan sebagai perilaku spontan yang bersifat menolong dimana perilaku ini sulit untuk terlihat dan dinilai.

Aspek Turnover Intention

Ada beberapa aspek turnover intention dalam Mobley (2011) yang juga digunakan sebagai skala penelitian (Ardiyanti, 2019; Azzizah & Izzati, 2018; Tanuwijaya, 2016), diantaranya:

1. Adanya pikiran untuk keluar dari organisasi (thinking of quitting)

Hal ini mencerminkan karyawan yang berfikir untuk keluar dari perusahaan atau malah tetap berada di perusahaan. Maksudnya disini, mulai munculnya pikiranpikiran untuk berhenti dari pekerjaan yang melibatkan evaluasi hal-hal yang diharapkan dari suatu pekerjaan.

2. Intensi mencari pekerjaan di tempat lain (intention of search)

Hal ini mencerminkan individu yang berusaha mencari pekerjaan di perusahaan lain. Karyawan lebih memilih untuk melakukan proses pencarian pekerjaan baru agar mendapatkan alternatif pekerjaan yang lebih memuaskan.

3. Intensi untuk keluar meninggalkan perusahaan (intention to quit)

Hal ini mencerminkan individu yang memiliki niat untuk keluar dari perusahaan. Yang nantinya akan menentukan terkait apakah karyawan tersebut memutuskan untuk tetap tinggal di perusahaan sekarang tempat ia bekerja atau malah mengundurkan diri.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Turnover Intention, Aspek-aspek Turnover Intention, dan Faktornya Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar