Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Parental Involvement Menurut Para Ahli

Teori Parental Involvement Menurut Para Ahli - Lama tidak melakukan update postingan terbaru, kali ini universitaspsikologi.com akan membahas teori tentang pengertian parental involvement. Teori ini akan mengulas aspek-aspek yang berkaitan dengan parental involvement dan faktor yang dapat mempengaruhi variabel satu ini. Langsung saja disimak pada tulisan di bawah ini, sahabat universitaspsikologi.com

Pengertian Parental Involvement

Epstein (2010) meyatakan, parental involvement merupakan keterlibatan orangtua terhadap pencapaian anak di sekolah melalui kerjasama (kolaborasi) yang dilakukan bersama guru, anak, ataupun pihak lainnya yang dapat mendukung perfomansi akademik. Parental involvement dapat terwujud dengan adanya keterlibatan orangtua di sekolah dan keterlibatan orangtua di rumah kepada anak mereka. 

Menurut Fantuzzo, Tighe, dan Childs (2000), Parental involvement adalah perilaku yang ditampilkan oleh orangtua kepada anaknya terkait belajar anak. Perilaku yang ditampilkan orangtua terkait belajar anaknya melalui pihak sekolah dalam belajar, dapat berupa menjalin hubungan dengan sekolah, serta meningkatkan hubungan antara orangtua dengan anak di rumah. 

Parental involvement menurut Hill dan Tyson (2009) yaitu interaksi orangtua dengan sekolah dan dengan anak untuk membantu promosi pendidikan siswa. Maksud promosi pendidikan adalah keberhasilan akademik anak di sekolah. Dilain hal, parental involvement tidak hanya mengacu kepada hubungan sedarah, namun dapat lebih kompleks. Hal ini dikarenakan dalam parental involvement akan terdapat pengasuhan dan hal tersebut dapat dilakukan oleh orangtua asuh, atau seseorang yang turut memiliki andil dalam pengasuhan anak (Hornby, 2011).

Teori Parental Involvement Menurut Para Ahli
Parental Involvement

Baca juga: Pengertian dari Jarak Sosial

Berbeda pada penelitian oleh Hoover-Dempsey, Walker, Sandler, Whetsel, Green dan Closson (2005), menyatakan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak tidak hanya seputar kegiatan belajar saja namun, adanya hubungan emosional seperti keyakinan orangtua tentang segala hal yang harus dilakukan dalam pendidikan anaknya.

Berdasarkan banyaknya definisi terkait parental involvement dapat disimpulkan bahwa parental involvement diartikan sebagai keterlibatan orangtua secara langsung terkait pendidikan anaknya, dengan adanya kerjasama antara orangtua dengan guru, peranan dirumah terhadap anak untuk mengoptimalkan perkembangan belajar anak, dan tidak menutup kemungkinan melalui pihak penunjang pendidikan anak di luar sekolah.

Aspek-aspek Parental Involvement

Epstein (2010) menyatakan terdapat enam aspek yang dapat menunjukan parental involvement, diantaranya:

a. Parenting

Parenting merupakan hal yang dapat membantu keluarga membangun lingkungan rumah yang dapat mendukung anak sebagai siswa. Dalam hal ini parenting dijalankan oleh orangtua kepada anak berupa tugas-tugas dasar untuk menunjang belajar di sekolah. Hal lainnya termasuk kelengkapan belajar yang dibutuhkan anak, dan penetapan segala aturan yang dapat diberikan orangtua di rumah (Epstein, 2001). Termasuk dalam aspek ini diantaranya jadwal menonton TV, jadwal jam malam dalam bermain, aturan yang diberlakukan di rumah mengenai belajar, dan kehidupan anak.

b. Communicating

Komunikasi yang dimaksud adalah terjalinnya komunikasi efektif antara orangtua dan guru, dengan komunikasi yang baik untuk program sekolah dan progres belajar anak di sekolah dan di rumah. Komunikasi dapat dilihat melalui kunjungan yang dihadiri orangtua ke sekolah, baik demi peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan anak ataupun pengembangan program sekolah. Komunikasi juga dapat berisi informasi mengenai masalah siswa di sekolah, adanya laporan dari sekolah mengenai kegiatan siswa, dan dapat berupa saran dari orangtua terkait belajar siswa di sekolah (Epstein, 2001).

c. Volunteering

Volunteering adalah keterlibatan orangtua melalui hal yang bersifat sukarela demi pendidikan anak mereka. Pada kondisi ini orangtua dapat mengambil bagian dalam kegiatan sekolah anak, memberikan waktu, dan kemampuan orangtua dalam belajar anak. Berbagai hal yang dapat dilakukan secara sukarela oleh orangtua akan dapat mendukung guru atau komunitas lain, dan siswa terkait aktifitas belajar. Volunteering yang diberikan dapat berupa kesediaan waktu dari orangtua untuk terlibat langsung dengan guru dalam mendukung kegiatan dan prestasi siswa, dan ikut serta dalam kegiatan sekolah anak seperti memberikan waktu dalam kegiatan seni anak di sekolah (Epstein, 2001)

d. Learning at home

Learning at home, lebih kepada pemberian informasi dan gagasan daripada orangtua tentang bagaimana membantu anak dengan pekerjaan sekolah, dan kegiatan yang berhubugan dengan pengembangan belajar anak. Learning at home dapat berupa orangtua memberikan dorongan terhadap penyelesaian tugastugas yang ada di sekolah, aturan yang dapat diberikan orangtua mengenai penyelesaian tugas sekolah di rumah, adanya dorongan di rumah untuk memberikan arahan kemajuan anak di dalam pendidikan di masa depan, diskusi mengenai isu-isu di sekolah yang akan membuat anak tahu tentang pengembangan potensi dalam belajar (Epstein, 2001).

e. Decision making

Decision making adalah orangtua ikut terlibat secara aktif melalui kegiatan dari sekolah dalam mengambil keputusan dalam peningkatan kualitas pendidikan anak sebagai siswa. dalam hal ini orangtua dapat terlibat dengan menjadi anggota dewan sekolah, komite, atau anggota lain yang dapat memiliki suara dalam pengembangan pendidikan anak. Melalui hal ini, enam aspek keterlibatan dapat dikembangkan dengan baik (Epstein, 2001).

f. Collaborating with community

Pada collaborating with community orangtua terlibat dengan sekolah, serta komunitas atau masyarakat yang dapat mendukung perkembangan pendidikan anak. Melalui collaborating with community orangtua dapat mengarahkan anak, mendorong anak mereka untuk terlibat dalam lembaga atau komunitas pendukung belajar mereka (Epstein & Sheldon, 2002; Epstein, 2010).

Faktor-faktor Parental Involvement

Hover-Dempsey dkk., (2005) mencoba membagi kepada tiga pengelompokan mengenai hal yang membuat orangtua terlibat pada anak mereka, diantaranya:

1. Parent Motivational Beliefs

Pada kondisi ini orangtua memiliki motivasi dalam dirinya berdasarkan keyakinan yang dimiliki tentang dirinya yang seharusnya terlibat pada anak mereka. Hal ini berasal dari pengalaman yang dimiliki oleh orangtua saat bersekolah dahulu, peranan dan tanggungjawab yang dimiliki oleh orangtua untuk keberhasilan anaknya. 

2. Invitations to Involvement Form Others

Hal ini terkait pada persepsi orangtua mengenai waktu dalam pemenuhan untuk terlibat dalam pendidikan anak mereka. Orangtua harus mampu untuk memberikan waktu terkait pertemuan untuk secara langsung berhubungan dengan guru dan anak mereka. 

3. Parent Life Contexs

Konteks kehidupan yang paling penting untuk memahami keputusan keterlibatan orangtua adalah pengetahuan, keterampilan, waktu, dan power yang dimiliki oleh orangtua untuk dapat mengarahkan mengenai keterlibatan. Bagian ini sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang dimiliki oleh orangtua, dan budaya dari keluarga atau kebiasaan dari keluarga yang dapat menjadi dasar pengetahuan orangtua.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Parental Involvement Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Teori Parental Involvement Menurut Para Ahli"