Teori Kemalasan Sosial dan Aspek Social Loafing Menurut Para Ahli

Daftar Isi
Teori Kemalasan Sosial dan Aspek Social Loafing Menurut Para Ahli - Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan terhindar dari aktivitas yang berkaitan dengan kerja sama antara individu satu dengan yang lainnya. Namun sebagian orang ada yang merasa kurang menyukai adanya kerja sama atau kerja bersama tim. Prilaku tersebut dapat dikatakan sebagai kemalasan sosial yang nama lainnya  social loafing. Universitaspsikologi.com akan menjelaskan apa itu kemalasan sosial dan apa saja aspek dan faktor yang dapat mempengaruhinya.
Teori Kemalasan Sosial dan Aspek Social Loafing Menurut Para Ahli
Kemalasan Sosial atau Social Loafing
Baca juga: Apa Pengertian Kohesivitas Menurut Para Ahli?

Pengertian Kemalasan Sosial

Menurut Karau & Wiliams (dalam Krisnasari dan Purnomo, 2017) kemalasan sosial diartikan sebagai pengurangan motivasi dan usaha ketika individu bekerja secara bersama-sama dibandingkan dengan ketika mereka bekerja secara sendiri.

J. Clark dan Baker (dalam Zahra, 2016) mengatakan pemalasan sosial (social loafing), yaitu tindakan individu untuk berperforma secara minimal di dalam kelompok dibanding dengan ketika bekerja sendiri.

Menurut Latané, Williams, & Harkins (dalam Zahra dkk, 2015) kemalasan sosial (social loafing) merupakan perilaku individu untuk mengurangi usaha ketika bekerja di dalam kelompok, yang mengakibatkan inefektivitas kelompok dalam mencapai tujuan.

Menurut Taylor, Pepalu & Sears (dalam Audi, 2014) perilaku pemalasan sosial yang dilakukan oleh individu dapat membuat anggota-anggota kelompok lainnya merasa dirugikan. Perasaan rugi ini dapat menjadi sumber konflik. Di dalam hubungan persahabatan, apabila terjadi konflik, pihak yang terlibat akan cenderung melakukan pengorbanan demi kebaikan hubungan persahabatannya

Belajar Kelompok

Pratikno (dalam Setiawan, 2015) menjelaskan bahwa belajar kelompok adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan logis dan sistematis yang dilakukan oleh beberapa orang dengan memiliki kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya agar memperoleh perubahan tingkah laku dan belajar menjadi lebih efektif. Belajar dalam suatu kelompok akan memberikan dampak yang signifikan kepada siswa yang berada didalam kelompok tersebut jika setiap anggota belajar secara sungguh- sungguh, berdiskusi, dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.

Kemalasan Sosial Dalam Belajar Kelompok

Fishbein dan Ajzen (dalam Susanto dan Simanjuntak 2015) kemalasan social (social loafing) pada tugas kelompok adalah kemauan atau niat individu untuk mengurangi motivasi dan usahanya saat mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam kelompok jika dibandingkan dengan saat ia bekerja secara individual.

Aspek-aspek Kemalasan Sosial dalam Belajar Kelompok

Menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Sutanto dan Simanjuntak 2015) aspek-aspek kemalasan sosial (social loafing) pada tugas kelompok dapat dilihat berdasarkan:

a. Behavior (perilaku), yaitu perilaku spesifik yang diwujudkan secara nyata oleh individu.

b. Target (sasaran), yaitu objek yang menjadi sasaran yang akan dituju oleh perilaku individu.

c. Situation (situasi), yaitu dalam situasi seperti apa perilaku diwujudkan.

d. Time (waktu), yaitu menyangkut kapan perilaku akan diwujudkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemalasan Sosial dalam Belajar Kelompok

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemalasan social menurut Sarwono (dalam Harmaini dkk, 2016) yaitu:

a. Faktor Kepribadian

Orang yang mepunyai daya sosial (social efficacy) yang tinggi mengalami fasilitas sosial dengan kehadiran orang lain, sementara yang daya sosialnya rendah mengalami pemalasan.

b. Keterampilan

Bagi orang yang terlatih kehadiran orang lain meningkatkan prestasi, sedangkan bagi yang tidak terlatih kehadiran orang lain justru akan menurunkan prestasinya.

c. Persepsi terhadap kehadiran orang lain

Jika seseorang beranggapan bahwa orang-orang lain yang hadir akan meningkatkan semangatnya, akan terjadi fasilitasi sosial.

d. Harga diri

Bagi orang dengan harga diri rendah, kehadiran orang lain justru menurunkan prestasi. Akan tetapi, pada orang-orang ini kehadiran orang lain tidak berpengaruh jika mereka sedang melakukan tugas-tugas yang sulit karena hasilnya pasti rendah dan dapat dipahami mengapa rendah.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Kemalasan Sosial dan Aspek Social Loafing Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Audi, Nanda, Lukita 2014. Persahabatan Dan Toleransi Pemalasan Sosial Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara. Psikologia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi Tahun 2014, Vol. 9, No. 2, hal. 52-56
  • Krisnasari, Dian, Selfi, Eclisia, dan Purnomo, Jusuf, Tjahjo 2017, Hubungan Kohesivitas Dengan Kemalasan Sosial Pada Mahasiswa, Vol 13 Nomor 1.
  • Setiawan, Aris. 2015 Penerapan Belajar Kelompok Untuk Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia SD Negeri Kepek. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015.
  • Universitas Psikologi: https://www.universitaspsikologi.com/2019/12/teori-kemalasan-sosial-dan-aspek-social-loafing.html
  • Setywan, Saputra, Muhammad, Erlyani, Neka, dan Dewi, Rooswita, Santia, Peranan Social Loafing Terhadap Perilaku Prososial Buruh Perusahaan Air Mineral X.Vol 3 Nomor 3.
  • Sutanto, Stephanie, dan Simanjuntak, Ermida 2015. Intensi Social Loafing Pada Tugas Kelompok Ditinjau Dari Adversity Question Pada Mahasiswa. Jurnal Experientia Volume 3, Nomor 1 Juli 2015
  • Zahra, Yunita, Eliana, Rika, Budiman, Zuhdi, dan Novliadi, Ferry, 2015. Peran Jender Dan Social Loafing Tendency Terhadap Prestasi Akademik Dalam Konteks Pembelajaran Kooperatif, Psikologia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi Tahun 2015, Vol. 10, No. 1, hal. 1-9
  • Zahra, Yunita, 2016. Peran Individualisme-Kolektivisme Terhadap Kecendrungan Pemalasan Sosial. Psikologia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi Tahun 2016, Vol. 11, No. 1, hal.28-36
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar