Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Motivasi Belajar: Teori, Aspek, Indikator, Prinsip, dan Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi Belajar: Teori, Aspek, Indikator, Prinsip, dan Fungsi Motivasi dalam Belajar - Motivasi adalah elemen penting yang harus dimiliki seseorang untuk terus tumbuh dan berkembang di dunia ini. Beberapa waktu lalu banyak yang bertanya dari kalangan mahasiswa dan siswa sering bertanya di facebook Universitas Psikologi tentang bagaimana cara meningkatkan atau menumbuhkan motivasi untuk belajar? Nah, kali ini universitaspsikologi.com akan membagikan persoalan yang sering dihadapi oleh mahasiswa atau siswa bahkan seorang karyawan yaitu motivasi belajar. Silahkan disimak pada ulasan motivasi di bawah ini.
Motivasi Belajar: Teori, Aspek, Indikator, Prinsip, dan Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivation (Motivasi Belajar)
Baca juga: Tips dalam Fitnes Agar Tidak Overtraining

Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi menurut Djamarah (2011) adalah dorongan yang dilakukan individu untuk mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Menurut Dubrin (dalam William ,2008)  “Motivation is defined as the act or process of motivating; the condition of being motivating; a motivating force, stimulus, or influence; incentive; drive; something (such as a need or desire) that causes a person or student to act and the expenditure of effort to accomplish results (motivasi didefinisikan sebagai tindakan atau proses memotivasi, kondisi menjadi motivasi, memotivasi kekuatan, stimulus, atau pengaruh, dorongan sesorang untuk bertindak dan mengeluarkan usaha untuk mencapai hasil).

Menurut Sadirman (2014) mengatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dalam kegiatan beajar, sehingga motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar  tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang  menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Menurut Santrock (dalam Saguni & Amin, 2014) motivasi adalah proses memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Perilaku dalam motivasi adalah memiliki  penuh energi, terarah dan bertahan lama, dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan beajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki subjek belajar itu dapat tercapai. Sedangkan menurut Petri (dalam Saguni & Amin, 2014) motivasi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia baik dalam belajar, mengamati, berpikir, dan mengingat.

Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mecapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman dan pengembangan dari belajar Hadinata (dalam Atfilah, 2015). Siswa yang mempunyai motivasi belajar diharapkan lebih semangat dan aktif dalam kegiatan belajar dan memiliki dampak positif pada siswa sehingga materi yang dipelajari akan lebih lama bertahan dalam benak siswa. Namun, pada saat siswa memiliki motivasi belajar yang rendah maka akan menyebabkan siswa tidak bisa belajar dengan optimal dan kurang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar sehingga terhambat dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan Puspitasari (dalam Atfilah, 2015).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang terjadi di dalam diri individu untuk melakukan suatu kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dalam belajar dapat tercapai.

Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2016) indikator motivasi belajar meliputi:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar lebih baik.

Aspek-aspek Motivasi Belajar

Menurut Santrock (dalam Kompri, 2015) aspek-aspek yang memotivasi belajar meliputi:

a. Motivasi ektrinsik, melakukan sesuatu untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi ektrinsik dipengaruhi oleh tujuan ekternal, seperti imbalan dan hukuman, misalnya murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk mendapat nilai yang baik.

b. Motivasi intrinsik, motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Terdapat 2 jenis motivasi intrinsik

1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Dalam hal ini murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena dari kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat dalam diri siswa akan menigkat jika mereka mempunyai pilhan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran.

2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu berkosentrasi penuh saat melakukan suatu aktifitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi tidak terlalu mudah.

Menurut Frandsen (dalam Khodijah, 2011)  ada beberapa aspek-aspek motivasi belajar seseorang, yaitu:

1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lebih luas. Sifat ingin tahu mendorong seseorang untuk belajar, sehingga setelah mereka mengetahui segala hal yang sebelumnya tidak diketahui maka akan menimbulkan kepuasaan tersendiri pada dirinya.

2. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. Manusia terus menerus menciptakan sesuatu yang baru karena adanya dorongan untuk maju dan lebih baik dalam kehidupannya.

3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati orang tua, guru dan teman-teman. Jika seseorang mendapatkan hasil yang baik dalam belajar, maka orang-orang di sekelilingnya akan memberikan penghargaan berupa pujian, hadiah dan bentuk-bentuk rasa simpati yang lain.

4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kerja sama maupun kompetisi.

5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajara. Apabila seseorang menguasai pelajaran dengan baik, maka orang tersebut tidak merasa khawatir dalam menghadapi ujian. Hal inilah yang menimbulkan rasa aman pada individu.

6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. Suatu perbuatan yang dikerjakan dengan baik pastinya akan mendapatkan ganjaran yang baik juga dan begitu juga sebaliknya bila dikerjakan kurang baik akan mendapatkan hasil yang kurang baik juga bahkan mungkin berupa hukuman.

Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Menurut Djamarah (2011) menyatakan bahwa beberapa prinsip motivasi   dalam belajar, yaitu:

a. Motivasi  sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
b. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivsi ekstrinsik
c. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Fungsi Motivasi dalam Belajar

Fungsi motivasi dalam belajar menurut Sardiman (2014) yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi motivasi disini sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Arah perbuatan, melakukan ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan adanya motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai dengan tujuan yang dicapai.

Ciri-ciri Motivasi Belajar

Ciri-ciri motivasi belajar menurut Sadirman (2014) yaitu:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus- menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah “ untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agam, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya)

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Peran Motivasi Belajar dalam Pembelajaran

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu yang sedang belajar. Menurut Uno (2016) menyatakan bahwa beberapa peranan penting motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain yaitu:

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Sesuatu dapat menjadi penguat belajar untuk seseorang, apabila dia sedang benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu. Dengan kata lain, motivasi dapat menentukan  hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

c. Motivasi menetukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dalam hal itu, tampak bahwa motivasi belajar menyebabkan seorang tekun belajar.

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut De Decce dan Grawford (dalam Djamarah 2011) ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar siswa yaitu:

a. Menggairahkan anak didik

Dalam kegiatan proses pembelajaran sehari-hari di kelas guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Guru memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi beajar. Untuk dapat meningkatkan kegairahan siswa, guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai pendapat awal setiap anak didik.

b. Memberikan harapan realistik

Guru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. Harapan yang diberikan tentu saja terjankau dan dengan pertimbangan yang matang.

c. Memberi insentif

Bila siswa mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada siswa atas keberhasilannya, sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran.

d. Mengarahkan perilaku anak didik

Mengarahkan perilaku siswa adalah tugas guru, cara mengarahkan perilaku siswa adalah dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Motivasi Belajar: Teori, Aspek, Indikator, Prinsip, dan Fungsi Motivasi dalam Belajar. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
  • Sardiman. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  • Williams, C. Kaylene & Williams, C. Caroline. tahun tidak diterbitkan. Five Key for Improving Student Motivation. Jurnal: University California
  • Atfillah, Dela. 2016. Hubungan antara Iklim Sekolah dengan motivasi belajar siswa SMK Perbankan Padang”. Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang”.
  • Khodijah Siti. 2011. Hubungan antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam”. Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyan Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
  • Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • Uno, B. Hamzah. 2016. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Motivasi Belajar: Teori, Aspek, Indikator, Prinsip, dan Fungsi Motivasi dalam Belajar"