Pengertian Keterlibatan Kerja (Job Involvement) Beserta Teori dan Cirinya

Daftar Isi
Pengertian Keterlibatan Kerja (Job Involvement) Beserta Teori dan Cirinya - Dalam dunia psikologi industri dan organisasi variabel yang satu ini pasti akan kita temukan dalam sebuah pembelajaran. Maka dari itu universitaspsikologi.com akan merangkum apa itu keterlibatan kerja atau biasa dikenal dengan sebutan Job Involvment. Untuk lebih jelasnya mari kita simak apa itu variabel keterlibatan kerja ini.

Pengertian Keterlibatan Kerja

Saleh dan Hosek (dalam Johnpray, 2015) mengemukakan bahwa keterlibatan kerja (job involvement) adalah konsep berdasarkan kognisi (sejauh mana individu mengidentifikasi dengan pekerjaan), tindakan (sejauh mana individu aktif berpartisipasi dengan pekerjaan), dan perasaan (sejauh mana individu menganggap prestasi kerja sebagai hal yang penting untuk pribadi). Robbins dan Coulter (2010) keterlibatan kerja merupakan derajat dimana seorang karyawan mengidentifikasikan pekerjaannya, secara aktif berpatisipasi didalamnya, dan menganggap performa kerjanya sebagai hal penting dalam menghargai dirinya.
Pengertian Keterlibatan Kerja (Job Involvement) Beserta Teori dan Cirinya
Keterlibatan Kerja dalam Psikologi
Baca juga: Pengertian Harapan (Hope) dalam Dunia Psikologi
Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan Keterlibatan pekerjaan adalah mengukur tingkat sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Hiriyappa (dalam Johnpray, 2015) mendefinisikan keterlibatan kerja (job involvement) sebagai tingkat sejauh mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya,  dan  menganggap  performansi  yang  dilakukannya  penting  untuk keberhargaan  dirinya. Robbins (dalam Auliah, 2011) keterlibatan kerja adalah sikap karyawan untuk mengidentifikasikan dirinya terhadap pekerjaan. Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi akan mengidentifikasikan dirinya terhadap pekerjaan dan sangat perhatian terhadap tugas yang dilakukannya.

Berdasarkan beberapa teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan kerja merupakan komitmen seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan karyawan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pekerjaannya, adanya perasaan terikat secara psikologis terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan.

Aspek-aspek Keterlibatan Kerja 

Menurut Saleh dan Hosek (dalam Hasanah, 2014), keterlibatan kerja merupakan konsep yang komplek berdasarkan aspek kognitif, aspek tindakan dan aspek perasaan, ditandai dengan adanya:

a. Pekerjaan adalah minat hidup yang utama

Keterlibatan kerja akan muncul bila pekerjaan dirasakan sebagai sumber utama terhadap harapan individu dan sumber kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang menonjol (salient need) individu. Kebutuhan yang menonjol (salient need) ini akan menguat bila pekerjaan persepsikan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga akan membuat individu menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk pekerjaan nya.

b. Berpartisipasi aktif dalam pekerjaan

Partisipasi aktif akan terjadi bila seorang diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam bekerja seperti kesempatan mengeluarkan ide-ide, membuat keputusan yang berguna untuk kesuksesan perusahaan, kesempatan untuk belajar, mengeluarkan keahlian dan kemampuannya dalam bekerja, sehingga partisipasi aktif ini akan berpengaruh pada hasil kerja dan hasil yang memuaskan akan mempengaruhi rasa berharga pada dirinya.

c. Menganggap performa sebagai hal yang penting bagi harga dirinya. 

Seberapa jauh peforma kerja individu mempengaruhi harga dirinya (self esteem). Usaha kerja yang ditampilkan menggambarkan seberapa jauh seorang yang terlibat pada pekerjaannya akan menganggap pentingnya pekerjaan tersebut bagi self-esteem atau rasa keberhargaan diri pada diri seorang. Hal ini bisa terlihat dari seberapa sering karyawan memikirkan tentang pekerjaannya yang belum terselesaikan setelah jam kerja selesai, masalah yang belum selesai menjadi pusat konsep diri yang berlaku dalam hati.

d. Menganggap kinerja konsisten dengan konsep dirinya.

Seseorang yang terlibat dalam pekerjaannya akan memiliki konsentrasi terhadap unjuk kerja sehingga mempengaruhi konsistensi seseorang dengan konsep dirinya. Hal ini dapat terlihat dari seseorang memiliki prinsip terhadap pekerjaannya, unjuk kerjanya konsisten dengan kemampuan yang dimiliki.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dari keterlibatan kerja yaitu pekerjaan adalah minat hidup yang utama, berpartisipasi aktif dalam pekerjaan, menganggap peforma sebagai hal yang penting bagi harga dirinya, menganggap kinerja konsisten dengan konsep dirinya.

Dimensi Keterlibatan Kerja

Menurut Lohdal dan Kejner (dalam Siahaan, 2011) keterlibatan kerja memiliki dua dimensi, yaitu:

a. Performance self-esteem contingency

Keterlibatan kerja merefleksikan tingkat dimana rasa harga diri seseorang dipengaruhi oleh performansi kerjanya. Aspek ini mencakup tentang seberapa jauh hasil kerja seorang karyawan (performance) dapat mempengaruhi harga dirinya (self-esteem). Harga diri didefinisikan sebagai suatu indikasi dari tingkat dimana individu mempercayai dirinya mampu, cukup, dan berharga.

b. Pentingnya pekerjaan bagi gambaran diri total individu

Dimensi ini merujuk pada tingkat sejauh mana seseorang mengidentifikasikan dirinya secara psikologis pada pekerjaannya atau pentingnya pekerjaan bagi gambaran diri totalnya. Dubin (dalam siahaan, 2011) mengatakan bahwa orang yang memiliki keterlibatan kerja (Job Involvement) adalah orang yang menganggap pekerjaan sebagai bagian yang paling penting dalam hidupnya. Ini berarti bahwa dengan bekerja, ia dapat mengekspresikan diri dan menganggap bahwa pekerjaan merupakan aktivitas yang menjadi pusat kehidupannya. Karyawan yang memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka lakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dimensi keterlibatan kerja terdiri dari Performance self-esteem contingency dan pentingnya pekerjaan bagi gambaran diri total individu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

Menurut Kanungo (dalam Siahaan, 2011) Keterlibatan kerja dapat dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu variabel personal dan variabel situasional.

a. Variabel personal

Variabel personal yang dapat mempengaruhi keterlibatan kerja meliputi variabel demografi dan psikologis. Variabel demografi mencakup usia, pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, jabatan, dan senioritas. Cherrington (dalam Siahaan, 2011) mengatakan bahwa karyawan yang usianya lebih tua cenderung untuk memiliki keterlibatan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang umurnya lebih muda. Moynihan dan Pandey juga menemukan bahwa usia memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan keterlibatan kerja, dimana karyawan yang usianya lebih tua cenderung lebih puas dan terlibat dengan pekerjaan mereka, sedangkan karyawan yang usianya lebih muda kurang tertarik dan puas dengan pekerjaan mereka.

b.Variabel situasional

Variabel situasional yang dapat mempengaruhi keterlibatan kerja mencakup pekerjaan, organisasi, dan lingkungan sosial budaya. Variabel pekerjaan mencakup karakteristik/hasil kerja, variasi, otonomi, identitas tugas, feedback, level pekerjaan (status formal dalam organisasi), level gaji, kondisi pekerjaan (work condition), job security, supervisi, dan iklim interpersonal. Mehta (dalam Siahaan, 2011) mengatakan bahwa faktor-faktor seperti otonomi, hubungan pertemanan, perilaku pengawas, kepercayaan, dan dukungan menuntun pada keterlibatan kerja yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu karakteristik pribadi, faktor sosial, karakteristik pekerjaan, karakteristik kondisi kerja yang menunjang, karakteristik organisasi, variabel personal dan variabel situasional.

Ciri-ciri Keterlibatan Kerja

Menurut  Kanungo  (dalam Rahmawaty, 2015)  ciri-ciri  orang  yang  memiliki  keterlibatan kerja dapat dijelaskan dalam indikator berikut:

a. Hal terpenting yang terjadi pada dirinya adalah melibatkan pekerjaannya yang saat ini
b. Baginya, pekerjaan adalah sebagian besar tentang dirinya
c. Sangat terlibat secara pribadi dalam pekerjaannya
d. Hidup, makan dan bernafas melalui pekerjaannya
e. Ketertarikannya yang paling utama adalah terpusat pada tugas
f. Terikat kuat dengan pekerjaannya yang sekarang dan sulit untuk dipisahkan
g. Biasanya merasa memihak pada pekerjaannya
h. Sebagian besar dari tujuan hidupnya adalah berorientasi pada pekerjaan
i. Menganggap pekerjaannya menjadi eksistensi utamanya
j. Individu suka terhanyut dalam pekerjaan sepanjang waktu

Berdasarkan penjelasan di atas,  maka  ciri-ciri keterlibatan kerja yaitu Hal terpenting yang terjadi pada dirinya, pekerjaan adalah sebagian besar tentang dirinya, terlibat secara pribadi dalam pekerjaannya, makan dan bernafas melalui pekerjaannya, Ketertarikannya yang paling utama adalah terpusat pada tugas, pekerjaannya yang sekarang dan sulit untuk dipisahkan, merasa memihak pada pekerjaannya, tujuan hidupnya adalah berorientasi pada pekerjaan, pekerjaannya menjadi eksistensi utamanya, Individu suka terhanyut dalam pekerjaan sepanjang waktu.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Keterlibatan Kerja (Job Involvement) Beserta Teori dan Cirinya. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Auliah, Siti, E. 2011. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Keterlibatan Kerja Karyawan PT. Swalayan Bintar. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Hasanah, Nur. 2014. Pengaruh Keterlibatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia. Program Studi Manajemen Haji dan Umrah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Robbins dan Coulter. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  • Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar