Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir (Parental Career) Menurut Para Ahli

Teori Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir (Parental Career) Menurut Para Ahli - Selamat malam sahabat universitaspsikologi.com yang budiman. Artikel kali ini membahas tentang efikasi diri yang mana berpengaruh terhadap pembuatan keputusan karir (parental career). Untuk lebih lanjutnya tentang parental career sahabat bisa melanjutkan membaca pada tulisan berikut ini.

Definisi Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir Taylor and Betz (1983) adalah penemu pertama teori efikasi diri dalam membuat keputusan karir. Taylor and Betz (1983) mendefinisikan efikasi diri dalam membuat keputusan karir yaitu keyakinan individu bahwa dirinya dapat berhasil melakukan tugas-tugas yang berkenaan dengan pengambilan keputusan karir. 

Davis (dalam Reed, Mikels, dan Lockenkoff, 2012) menjelaskan bahwa keputusan yang harus didasari dengan logika dan pertimbangan, penetapan alternatif yang paling baik, tinggi nya kepercayaan diri untuk mencapai tujuan, dan keputusan tersebut dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah dapat diistilahkan dengan efikasi dri dalam membuat keputusan karir,

Efikasi diri dalam membuat keputusan karir ditandai dengan kepercayaan diri individu untuk sukses menyelesaikan aktifitas terkait dengan pengambilan keputusan (Argyropoulou & Sidiropoulou, 2004). 

Selain itu, efikasi diri dalam membuat keputusan karir juga mempengaruhi seberapa usaha yang dilakukan, seberapa lama individu dalam mengahadapi hambatan dan kesulitan, dan seberapa derajat kecemasan dan stress yang dialami individu untuk mencapai tujuan (Argyropoulou & Sidiropoulou, 2004).

Efikasi diri dalam membuat keputusan karir adalah elemen penting yang akan membantu setiap individu terutama siswa untuk dapat memilih jurusan studi yang tepat yang akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi era dengan kemajuan industri yang sangat pesat.

Teori Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir (Parental Career) Menurut Para Ahli
Efikasi Diri (Parental Career)

Baca juga: Pengertian Student Engagement Menurut Para Ahli

Dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dalam membuat keputusan karir adalah keyakinan yang dimiliki individu untuk berhasil menyelesaikan tugastugas sehingga dapat mencapai tujuan dalam hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan karir seperti menetapkan tujuan karir, mengumpulkan informasi tentang pekerjaan, pemecahan masalah, perencanaan karir, penilaian diri sebelum membuat keputusan karir.

Aspek-aspek Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir

Efikasi diri dalam membuat keputusan karir dijelaskan Taylor and Betz (1983) terdapat lima aspek yang diungkapkan oleh Betz & luzzo (1996); Betz & Hackett (2006); Jiang & Park (2012), dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Self-appraisal (Penilaian Diri)

Seseorang dapat lebih menilai dan mengenal kelebihan dan kelemahan dirinya sehingga dapat mengetahui prilaku apa saja yang perlu diperbaiki. Terdapat beberapa indikator dari self-appraisal yaitu kemampuan untuk mengetahui potensi diri, menilai dan evaluasi secara obejektif terhadap kemampuan diri sendiri.

2. Gathering Occupational Information (Pengumpulan Informasi tentang Pekerjaan)

Pencarian informasi untuk mengetahui lebih banyak tentang hal-hal yang terkait dengan pilihan karir. Pencarian informasi ini dapat dilakukan secara mendalam terkait pekerjaan ataupun informasi diluar pertanyaan-pertanyan rutin yang ditanyakan oleh suatu pekerjaan. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan menyelidiki, bertanya, mengambil contoh dari orang lain, dan meneliti.

3. Goal Selection (Penentuan Tujuan)

Suatu proses penetapan atau tujuan dalam karir. kemampuan untuk membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan diri individu dengan melakukan identifikasi terhadap tujuan-tujuan karir yang dapat melengkapi nilai-nilai dalam diri individu, minat, dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu.

4. Planning (Perencanaan)

Kemampuan untuk memahami dan merencanakan serangakaian langkahlangkah yang dibutuhkan untuk tujuan karir. Langkah-lanhkah tersebut seperti mendefinisikan tujuan karir, membuat strategi untuk menuju tujuan itu, dan mengidentifikasi prilaku yang akan diterapkan. Perencanaan memiliki beberapa indikator yaitu menentukan tujuan yang ingin dicapai, meneliti aktifitas atau kendala yang akan dilalui, dan menentukan tahap-tahap tindakan.

5. Problem Solving (Penyelesaian Masalah)

Suatu proses untuk menemukan dan memecahkan masalah yang meilbatkan mental dan intelektual berdasarkan kesimpulan yang teruji dan data yang valid. Kemampuan problem solving memiliki indikator yaitu memahami masalah, merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah, dan mengevaluasi kembali.

Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri dalam membuat keputusan karir faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir yaitu:

1. Gender

Berdasarkan penelitian Gianakos (2001) yang menjelaskan bahwa wanita memiliki tingkat efikasi pengambilan keputusan karir yang yang lebih kuat daripada laki-laki, terutama dalam perencanaan karir dan mengumpulkan informasi pekerjaan.

2. Akulturasi budaya

Akulturasi didefinisikan sebagai adaptasiyang dilakukan ketika kelompok kebudayaan tertentu ataupun individu yang berasal dari kelompok kebudayaan tertentu masuk serta bersinggungan dengan kelompok kebudayaan lain yang lebih dominan (Patel; dkk, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Patel (2008) menemukan bahwa akulturasi bahasa Amerika dengan bahasa inggris mempengaruhi perasaan keyakinan diri remaja yang berkaitan dengan tugas pengambilan karir pada remaja Vietnam di Amerika. Menggunakan bahasa Inggris dengan baik dapat menjadikan siswa mampu memakai internet, berkonsultasi di pusat bimbingan karir, ataupun belajar tentang karir dari sumbersumber yang lainnyayang diharapkan dapat meningkatkan keyakinan diri dalam memgambil keputusan karir remaja.

3. Body image

Cash & Pruzinsky (dalam Woodrow-Keys, 2006) mendefinisikan body image sebagai gambaran sederhana bahwa kita membentuk tubuh kita berdasarkan apa yang ada dalam pikiran kita. Penelitian Woodrow-Keys (2006) menjelaskan tentang pengaruh body image terhadap career decission making self-efficacy pada wanita atlet dan non-atlet dan hasilnya atlet dan wanita yang sering melakukan olahraga yang teratur akan punya self bodi image lebih baik sehingga berdampak positif terhadap efikasi pengambilan keputusan karir.

4. Keluarga

Penelitian Sumari, dkk. (2009) yang dilakukan terhadap mahasiswa perguruan tinggi di Malaysia ditemukan bahwa persepsi terhadap kualitas lingkungan keluarga berpengaruh terhadap efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir. Individu dengan keluarga yang positif akan menjadi individu yang lebih baik dan mampu mengenali dirinya sendiri dan mengembangkannya.

5. Kualitas kelekatan dengan orangtua dan teman sebaya

Penelitian Wolfe dan Betz (2004) yang dilakukan kepada remaja menjelaskan bahwa kelekatan dengan teman sebaya merupakan prediktor yang signifikan terhadap efikasi pengambilan keputusan karir, tetapi peran dari orangtua tetap dibutuhkan oleh remaja ketika membutuhkan masukan dalam menentukan keputusan karir.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dalam membuat keputusan karir dipengaruhi oleh gender, akulturasi budaya, body image, keluarga, dukungan teman sebaya dan kualitas kelekatan dengan orang tua.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir (Parental Career) Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Teori Efikasi Diri dalam Membuat Keputusan Karir (Parental Career) Menurut Para Ahli"