Pengertian Self Identity dan Aspek-aspek Identitas Diri Menurut Para Ahli

Daftar Isi
Pengertian Self Identity dan Aspek-aspek Identitas Diri Menurut Para Ahli - Setiap manusia yang ada dimuka bumi ini tidaklah sama. Mereka mempunyai sesuatu yang membedakan satu sama lainnya. Sesuatu tersebut ialah identitas diri atau self identity, bentuk dari siapakah dirinya sendiri atau bisa disebut kepribadiannya. Universitaspsikologi.com tertarik untuk membahas persoalan ini karena banyak sekali yang menanyakan, apa itu identitas diri, dan bagaiamana identitas diri yang ada itu? Maka dari itu inilah tulisan yang sudah disusun dan disajikan khusus bagi para pembaca setia Universitas Psikologi, selamat membaca.
Pengertian Self Identity dan Aspek-aspek Identitas Diri Menurut Para Ahli
Teori Identitas Diri
Baca juga: Teori Cinta Lengkap dalam Ilmu Psikologi

Pengertian Identitas Diri

Identitas diri merupakan prinsip kesatuan yang membedakan diri seseorang dengan orang lain. Individu harus memutuskan siapakah dirinya sebenarnya dan bagaimanakah peranannya dalam kehidupan nanti, Kartono dan Gulo (dalam Purwanti, 2013). Identitas menurut Chaplin (2011) adalah (1) diri atau aku individual, (2) kepribadaian, (3) suatu kondisi kesamaan dalam sifat-sifat karakteristik yang pokok.

Panuju dan Umami (dalam Purwanti, 2013) mengatakan bahwa identitas merupakan suatu persatuan. Persatuan yang terbentuk dari asas-asas, cara hidup, pandangan-pandangan yang menentukan cara hidup selanjutnya. Persatuan ini merupakan inti seseorang yang menentukan cara meninjau diri sendiri dalam pergaulan dan tinjauannya keluar dirinya.

Menurut Marcia (dalam Rahma dan Reza, 2013) pembentukan identitas diri memerlukan adanya dua elemen penting, yaitu eksplorasi (krisis) dan komitmen. Eksplorasi (krisis) menunjuk pada suatu masa dimana seseorang berusaha menjelajahi berbagai pilihan alternatif pilihan, yang pada akhirnya bisa menetapkan satu alternatif tertentu. Istilah komitmen menunjuk pada usaha membuat keputusan mengenai pekerjaan atau ideologi, serta menentukan berbagai strategi untuk merealisasikan keputusan tersebut.

Konsep identitas dalam ilmu psikologi umumnya menunjukan kepada suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, Ahmadi dan Shaleh (dalam Purwanti, 2013) Munculnya perasaan identitas diri. Anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang ”saya” atau ”diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah.

Menurut Marcia (dalam Rahma dan Reza, 2013), pembentukan identitas tidak dimulai ataupun berakhir pada masa remaja. Pembentukan identitas dimulai dengan munculnya attachment, Perkembangan perasaan diri dan munculnya kemandirian pada masa bayi, dan mencapai fase akhirnya dengan suatu tinjauan dan integrasi kehidupan pada masa lanjut usia. Sedangkan Menurut Archer (dalam Rahma dan Reza, 2013); Papini dkk (dalam Rahma dan Reza, 2013) Selama tahun-tahun masa remaja, keputusan-keputusan mulai membentuk ini tentang bagaimana individu itu sebagai seorng manusia dan yang pada akhirnya disebut “identitas”.

Allport (dalam Purwanti, 2013) berpendapat bahwa segmen yang sangat penting dalam identitas diri adalah nama orang, nama itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dan membedakan dari semua diri yang lain didunia. Istilah identitas diri dipakai secara beragam oleh orang awam maupun para ahli.

Fearon (dalam Mulyono, 2007) merangkum berbagai pengertian identitas diri dari para ahli antaralain: (1) menurut Hogg & Abraham, identitas diri adalah konsep yang digunakan oleh orang-orang untuk menyatakan tentang siapakah mereka, orang macam apa mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain. (2) menurut Jenkis, Identitas diri merujuk pada cara yang digunakan oleh individu dan kelompok dilihat diri hubungan sosial mereka dengan kelompok lain. (3) menurut Wendt, Identitas diri adalah pengertian dan harapan yang relatif spesifik dan stabil tentang diri. (4) menurut Taylor, Identitas diri didefinisikan sebagai komitemn dan identifikasi yang menyediakan kerangka yang memungkinkan seseorang untuk mencoba memilih, mengevaluasi apa yang baik, penting, memungkinkan dilakukan atau apa yang pantas dan tepat atau sebaliknya. (5) Identitas diri adalah cara yang digunakan seseorang dalam menampilkan dirinya sebagai individu yang berbeda atau khas dibandingkan orang lain.

Fearon (dalam Mulyono, 2007)  menyimpulkan tiga pengertian dasar yang sering digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan identitas diri, yaitu:

a. Keanggotan dalam sebuah komunitas yang menyebabkan seseorang merasa terlibat, termotivasi, berkomitmen dan menjadikannya rujukan atau pertimbangan dalam memilih dan memutuskan sesuatu berdasarkan hal yang normatif. Terbentuknya identitas diri pada dasarnya dipengaruhi secara intensif oleh interaksi ssorang dengan lingkungan sosial. Identitas diri yang digunakan seseorang untuk menjelaskan tentang diri biasanya juga berisikan identitas sosial.

b. Identitas diri juga merujuk pada konsep abstrak dan relatif dan jangka panjang yang ada dalam pikiran seseorang tentang siapa dirinya, menunjukkan eksistensi dan keberhargaan serta membuat dirinya menjadi “seseorang”. Karena itu identitas diri biasanya juga berisi harga diri seseorang/self esteem. Konsep ini menunjukkan bahwa identitas diri merupakan sesuatu yang berperan sebagai motivator perilaku dan menyebabkan keterlibatan emosional yang mendalam dengan individu tentang apa yang dianggapnya sebagai identitas diri.

c. Identitas diri bukan hanya terdiri sesuatu yang ‘terbentuk’ tapi juga termasuk juga potensi dan status bawaan sejak lahir, misalnya jenis
kelamin dan keturunan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran penting dalam konteks kehidupan bermasyarakat.

Aspek-aspek Identitas Diri

Menurut Guneri dkk (dalam Purwanti, 2013) aspek-aspek identitas diri yaitu:

a. Sosial, keanggotaan dalam kelompok dan pemenuhan peran, merupakan aspek utama dalam pembentukan identitas sosial remaja. Keanggotaan dalam kelompok merupakan fasilitas penting dalam menunjang validasi diri. Penerimaan teman sebaya juga memiliki pengaruh yang penting dalam pembentukan identitas diri remaja.

b. Fisik, penampilan fisik memiliki pengaruh penting terhadap identitas diri. Untuk sebagian remaja penilaian dari orang lain berkaitan dengan penampilan fisik mereka memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan penilaian diri mereka sendiri karena hai ini mempengaruhi persepsi mereka.

c. Personal, meliputi karakteristik kepribadian seperti harga diri, kepercayaan diri dan kontrol diri, selain itu juga berhubungan dengan identitas jenis 23 kelamin yang kuat, dimana pria merasa lebih puas dengan identitas jenis kelamin mereka.

d. Keluarga, memegang peranan penting tergadap pembentukan identitas diri dan perilaku remaja, orang tua adalah tokoh yang paling penting dalam perkembangan identitas diri remaja.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Self Identity dan Aspek-aspek Identitas Diri Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Mulyono, Ninin Kholida. 2007. “Proses Pencarian Identitas Diri Pada Remaja Muallaf”. e-Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
  • Purwanti, Fisnanin. 2013. “Identitas Diri Remaja Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Palembang Ditinjau Dari Jenis Kelamin”. e-Skripsi. Universitas Negeri Semarang
  • Rahma, Fadilah Aulia & Reza, Muhammad. 2013. “Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri Ddengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja”. Jurnal. Universitas Negeri Surabaya.
  • Rakhmat, Jalaluddin. 2011. “Psikologi Komunikasi”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar