Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis, Faktor, dan Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli

Jenis, Faktor, dan Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli - Artikel sebelumnya kita membahas seperti apa pengertian komunikasi dan komponennya. Saat ini kita akan membahas lebih dalam mengenai jenis komunikasi, faktor-faktor komunikasi, dan seperti apa komunikasi yang efektif itu. Semoga dengan artikel ini kita dapat memahami lebih banyak tentang topik pembahasan yaitu komunikasi.
Jenis, Faktor, dan Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli
Jenis, Faktor, Komunikasi Efektif
Baca juga: Pengertian dan Komponen Komunikasi

Jenis-jenis Komunikasi

Menurut Wursanto (2004), komunikasi keluarga dapat dibagi kepada dua macam pola yaitu:

a. Komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah adalah komunikasi timbal balik baik dari pihak komunikator maupun dari pihak komunikan. Dalam hal ini adanya komunikasi yang timbal balik antara orang tua dan anak. Komunikan diberi kesempatan untuk memberikan reaksi atau tanggapan terhadap berita yang diterima komunikator.

Komunikasi dua arah disebut juga komunikasi terbuka yang lebih memberikan keluwesan atas aturan-aturan yang berlaku, anak dapat mengemukakan pikiran-pikirannya berupa ide, pendapat, saran, dan orang tua memberikan lebih banyak kesempatan untuk menjelaskan permasalahan yang muncul dan banyak kemungkinan bagi anak untuk mengekspresikan dirinya kepada kedua orang tuanya. Komunikasi terbuka lebih memungkinkan anak untuk melihat suatu permasalahan dan mengatasinya sendiri atau mempercayakan kepada orang tua karena ada interaksi dalam komunikasi.

b. Komunikasi satu arah

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu dari pihak komunikator. Dalam hal ini pihak penerima berita atau anak tidak diberi kesempatan memberikan reaksi, terhadap pesan-pesan yang diterima pihak pengirim pesan yaitu orang tua.

Komunikasi satu arah disebut juga komunikasi tertutup yang membatasi ruang untuk memperbincangkan dan mendiskusikan sesuatu. Misalnya, keharusan melakukan apa yang dikatakan oleh ibu dan tidak boleh mendebat perkataan ayah dan ibu. Dalam komunikasi ini keterbatasan mengekspresikan pikiran karena keadaan yang tidak memungkinkan bagi anak untuk menyampaikan opini dikarenakan aturan yang kaku, sehingga menyebabkannya tidak dapat memberi respon kepada pesan tepat pada waktu yang bersamaan.

Menurut Widjaja (2000), jenis-jenis komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat macam:

1. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis. Keuntungannya adalah bahwa komunikasi itu telah dipersiapkan terlebih dahulu secara baik, dapat dibaca berulang-ulang, menurut prosedur tertentu, mengurangi biaya. Kekurangannya memerlukan dokumentasi yang cukup banyak, kadang-kadang tidak jelas, umpan balik yang diminta cukup lama datangnya (birokrasi).

2. Komunikasi lisan

Komuniasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan. Komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung berhadapan atau tatap muka dan dapat pula melalui telepon. Kebaikannya dapat dilakukan secara cepat, langsung, terhindar salah paham, jelas, dan informal. Sedangkan kekurangnnya kadang-kadang dilaksanakan secara lamban dan lambat.

3. Komunikasi non verbal

Merupakan komunikasi dengan menggunakan mimik, pantomim dan bahasa isyarat. Bahasa isyarat bermacam-macam. Bahasa isyarat dapat menimbulkan salah tafsir, terutama kalau berbeda latar belakang budayanya.

4. Komunikasi satu arah

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang bersifat koersif dapat berbentuk perintah, instruksi, dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.

5. Komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah lebih bersifat informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feed back).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Dalam Keluarga

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga menurut Kartono (1992) antara lain:

Keadaan masyarakat dimana keluarga itu hidup

Apa yang terjadi dalam masyarakat secara timbal balik mempunyai pengaruh kehidupan keluarga. Aspirasi yang ada dalam masyarakat mungkin saja diambil menjadi aspirasi individu dalam keluarga. Perubahan nilai yang terjadi dalam masyarakat akan mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai maupun kehidupan orang tua dan anak, sekaligus juga mempengaruhi sifat hubungan antara orang tua-anak di daerah kota dengan pedesaan.

Kesempatan yang diberikan orang tua

Sikap dan tingkah laku anak dalam hubungan dengan orang tua sering merupakan reaksi atas sikap dan tingkah laku orang tua. Jika orang tua membuka kesempatan kepada anak untuk bereaksi atau bertingkah laku tertentu, maka anak menanggapinya. Kesempatan ini dibuka oleh orang tua, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dengan kata lain, sifat dan bentuk hubungan antara orang tua anak ditentukan oleh kedua belah pihak.

Individu orang tua dan anak

Baik orang tua maupun anak mempunyai pribadi sendiri-sendiri, masing-masing unit berbeda satu dari yang lain. Hubungan mereka dipengaruhi pula oleh pengamatan masing-masing tentang diri sendiri dan tentang orang lain dengan siapa mereka berhubungan. Juga nilai yang dianut masing-masing berpengaruh pada hubungan yang mereka bina.

Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Rakhmat, 2000) dapat menimbulkan lima hal yaitu:

a. Pengertian (Understanding)

Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud komunikator. Betapa sering kita bertengkar hanya karena pesan yang diterima diartikan oleh orang yang disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication).

b. Kesenangan (Pleasure)

Tidak semua komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Ketika kita mengucapkan “selamat pagi, apa kabar?”, kita tidak bermaksud mencari keterangan. Komunikasi itu hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa apa yang disebut analisia transaksional sebagai “saya oke- kamu oke”, komunikasi ini lazim disebut komunikasi fatis (Phatic communication), dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan hangat, akrab, dan menyenangkan.

c. Mempengaruhi sikap (Attitude Influence)

Paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain, supaya sikap orang tersebut mengalami perubahan. Oleh sebab itu komunikator harus mampu menyampaikan informasi yang tepat kepada komunikate yang disebut dengan komunikasi persuasif.

d. Hubungan sosial yang baik (Improved Relationship)

Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), dan cinta serta kasih sayang (affection).

e. Tindakan (Action)

Persuasi sebagai komunikasi untuk mempengaruhi sikap. Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Jenis, Faktor, dan Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Jenis, Faktor, dan Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli"