Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya

Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya - Pembahasan artikel psikologi ini akan membahas mengenai berbagai gangguan kepribadian serta memahami penyebab dan penanganannya. Melalui artikel dari Universitas Psikologi ini diharapkan dapat memahami berbagai jenis gangguan kepribadian serta mengenali penangannya dengan tepat sehingga mampu mengenali gangguan dengan tepat.

Gangguan Kepribadian

Menurut Davison dkk (2006) gangguan kepribadian adalah kelompok gangguan yang sangat heterogen dan dianggap sebagai pola perilaku dan pengalaman internal yang bertahan lama, pervasif dan tidak fleksibel yang menyimpang dari ekspektasi budaya orang yang bersangkutan dan menyebabkan hendaya dalam keberfungsian sosial pekerjaan.
Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya
image source: mental(dot)healthguru(dot)com
Baca juga: Penyalahgunaan Obat Terlarang

Klasifikasi Gangguan Kepribadian

Berikut adalah klasifikasi gangguan kepribadian yang diungkapkan oleh Maslim (2013) dalam buku Panduan Pedoman Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III:

F 60. Gangguan Kepribadian Khas

Gangguan kepribadian khas adalah suatu gangguan berat dalam konstitusi karakteriologis dan kecenderungan perilaku seseorang. Biasanya meliputi beberapa bidang kepribadian dan hampir selalu berhubungan dengan dengan kesulitan pribadi sosial.

Pedoman Diagnostik:

Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan otak berat atau gangguan jiwa yang lain.

Memenuhi kriteria berikut ini:
  • Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat. Biasanya meliputi beberapa bidang fungsi. Misalnya, afek, kesiagaan, pengendalian impuls, cara memandang dan berpikir, serta gaya yang berhubungan dengan orang lain. 
  • Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang, dan tidak terbatas pada episode gangguan jiwa 
  • Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif dan maladaptif yang jelas terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas. 
  • Manifestasi diatas selalu muncul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut sampai usia dewasa. 
  • Gangguan ini menyebabkan penderitaan pribadi (personal distress) yang cukup berarti tetapi baru menjadi nyata setelah perjalanan yang lanjut. 
  • Gangguan ini biasanya tidak selalu berkaitan secara bermakna dengan masalah dalam pekerjaan dan kelas sosial. 

Untuk budaya yang berbeda penting untuk mengembangkan seperangkat kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban.

F 60.0. Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan ini memiliki ciri-ciri :
  • Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan 
  • Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam. Misalnya, menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil 
  • Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai sikap permusuhan. 
  • Didominasi oleh perasaan bermusuhan tanpa memperhatikan situasi yang ada 
  • Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification) tentang kesetiaan seksual dari pasangannya 
  • Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan 
  • Preokupasi dengan penjelasan yang bersengkokol dan tidak substantif dari suatu peristiwa baik menyangkut diri pasien atau yang lain. 

F 60.1. Gangguan Kepribadian Skizoid

Gangguan ini memiliki ciri-ciri:
  • Sedikit (bila ada) aktivitas yang bisa memberikan kesenangan 
  • Emosi dingin, afek datar, atau tidak peduli (detachment) 
  • Tidak mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan terhadap orang lain 
  • Tampak nyata ketidakpedulian baik terhadap pujian maupun kecaman 
  • Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain 
  • Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri 
  • Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan 
  • Tidak ada keinginan untuk menjalin relasi dengan orang lain 
  • Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku. 

F60.2. Gangguan Kepribadian Dissosial

Gangguan kepribadian ini biasanya menjadi perhatian yang disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial yang berlaku. Biasanya ditandai oleh:
  • Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain 
  • Sikap yang tidak bertanggungjawab dan berlangsung lama terus menerus. Di samping itu tidak memperdulikan norma, peraturan dan kewajiban sosial. 
  • Tidak mampu memelihara suatu hubungan yang berlangsung lama. 
  • Toleransi terhadap frustrasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi termasuk tindakan kekerasan. 
  • Tidak merasa bersalah dari berbagai situasi khususnya dari hukuman 
  • Cenderung menyalahkan orang lain 

F 60.3. Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil

Gangguan kepribadian ini memiliki kriteria diantaranya adalah:
  • Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bersamaan dengan ketidakstabilan emosional
  • Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri, 

F 60.4. Gangguan Kepribadian Histrionik

Gangguan kepribadian ini memiliki ciri-ciri diantaranya:
  • Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization) seperti bersandiwara (theatricality), sesuatu yang dibesar besarkan (exaggerated) 
  • Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain dan keadaan. 
  • Keadaan yang afektif dan dangkal 
  • Terus menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation) dari orang lain dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian. 
  • Penampilan dan perilaku “merangsang” (seductive) yang tidak memadai 
  • Terlalu peduli dengan daya tarik fisik 

F 60.5. Gangguan Kepribadian Anankastik

Gangguan kepribadian ini memiliki ciri-ciri diantaranya:
  • Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan 
  • Preokupasi dengan hal rinci dan mendetail mengenai peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal. 
  • Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas. 
  • Ketelitian yang berlebihan, terlalu berhati-hati, dan keterikatan yang tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal 
  • Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial 
  • Kaku dan keras kepala 
  • Pemaksaan yang berlebihan agar orang lain mengerjakan sesuatu yang diinginkan 
  • Mencampuradukkan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan. 

F 60.6. Gangguan Kepribadian Cemas Menghindar

Gangguan kepribadian ini memiliki ciri-ciri:
  • Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif 
  • Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain. 
  • Preokupasi berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial 
  • Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai 
  • Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik 
  • Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal. 

Di samping klasifikasi gangguan kepribadian menurut PPDGJ III, terdapat gangguan kepribadian menurut DSM IV TR:

Gangguan Kepribadian Ambang

Gangguan kepribadian ambang disebut juga Borderline Personality Disorder. Ciri-ciri utama dari gangguan ini adalah:
  • Impulsivitas dan ketidakstabilan dalam berelasi dengan orang lain. 
  • Moody. Mood sering berganti-ganti 
  • Emosinya mendadak dapat berubah total 
  • Perilakunya tidak dapat diprediksi dan impulsif 
  • Sangat sulit mengendalikan kemarahan 
  • Pikiran paranoid dan simtom disosiatif yang dipicu oleh stres 

Gangguan Kepribadian Narsistik

  • Individu dengan gangguan narsistik memiliki pandangan yang berlebihan mengenai keunikan dan kemampuan mereka. 
  • Mereka terfokus dengan berbagai fantasi yang besar. 
  • Mereka sangat menghendaki perhatian dan pemujaan yang berlebihan terus menerus dan mereka hanya dapat dimengerti oleh orang-orang teristimewa dan memiliki status tinggi. 
  • Kurang empati terhadap orang lain 
  • Hubungan interpersonal kurang baik 
  • Iri terhadap orang lain

Gangguan Kepribadian Antisosial dan Psikopati

  • Komponen penting pada gangguan ini mengacu pada perilaku melanggar hukum. 
  • Terdapat gangguan tingkah laku sebelum usia 15 tahun. 
  • Terus berlanjut pola perilaku antisosial tersebut pada masa dewasa. 

Karakteristik dari gangguan ini adalah:
  • Berulangkali melanggar hukum 
  • Menipu, Berbohong 
  • Impulsivitas 
  • Mudah tersinggung dan agresif 
  • Tidak memperdulikan keselamatan diri sendiri dan orang lainTidak memiliki tanggung jawab 
  • Kurang memiliki rasa penyesalan 
  • Berusia minimal 18 tahun 
  • Perilaku antisosial yang tidak terjadi secara eksklusif dalam episode skizofrenia atau mania 

Gangguan Kepribadian Dependen

Ciri utama gangguan kepribadian ini adalah kurangnya kepercayaan diri dan perasaan otonom.
Mereka memandang dirinya sebagai orang yang lemah dan orang lain sebagai orang yang penuh kekuatan

Karakteristik dari gangguan ini adalah:
  • Sulit mengambil keputusan tanpa saran dan dukungan berlebihan dari orang lain. 
  • Membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggungjawab atas sebagian besar aspek kehidupannya yang utama 
  • Sulit tidak menyetujui orang lain karena takut kehilangan dukungan mereka 
  • Melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan sebagai suatu cara untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan orang lain 
  • Merasa tidak berdaya bila sendirian 
  • Berupaya untuk segera mungkin menjalin hubungan baru bila hubungan yang dimilikinya berakhir 
  • Dipenuhi ketakutan jika harus mengurusi sendiri. 

Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Kepribadian obsesif kompulsif adalah seorang perfeksionis, terfokus berlebihan pada detail, aturan, jadwal dan sejenisnya
Karakteristik dari gangguan ini diantaranya adalah:
  • Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail hingga poin utama suatu aktivitas terabaikan 
  • Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek jarang terselesaikan 
  • Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan kesenangan dan persahabatan 
  • Tidak fleksibel tentang moral 
  • Sulit membuang benda yang tidak berarti 
  • Enggan mendelegasikan kecuali orang lain dapat memenuhi standardnya 
  • Kikir 
  • Rigid dan keras kepala 

Etiologi

Etiologi Gangguan Kepribadian Paranoid dam Skizoid

Berbagi studi keluarga mengungkapkan beberapa fakta seperti berikut ini:
  • Bahwa kerabat pasien dengan keluarga skizofrenia memiliki resiko tinggi untuk memiliki gangguan kepribadian paranoid dan skizoid 
  • Belum ditemukan keterkaitan yang konsisten antara pasien yang memiliki keluarga skizofrenia dengan gangguan kepribadian paranoid dan skizoid

Etiologi Gangguan Kepribadian Ambang

Faktor Biologis:
  • Berdasarkan temuan beberapa penelitian kelemahan lobus frontalis diduga berperan dalam perilaku impulsif 
  • Kadar neurotransmitter serotonin yang rendah berhubungan erat dengan adanya impulsivitas. 

Teori Objek Hubungan (Object Relations Theory)

Kernberg dalam Davison.dkk (2006) mengungkapkan bahwa pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa anak-anak berinteraksi dengan orangtua membuat anak-anak akan mengembangkan rasa tidak nyaman.

Teori Diathesis Stres Linehan

Menurut Linehan gangguan kepribadian ambang terjadi bila orang memiliki diathesis biologis (kemungkinan genetik) mengendalikan emosi dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menginvalidasi.

Lingkungan invalidasi adalah lingkungan dimana keinginan dan perasaan seseorang tidak dipertimbangkan dan dihargai. Tidak diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan pendapat bahkan dihukum.

Berikut diantaranya gambaran teori diathesis Stres Linehan

Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya

Etiologi Gangguan Lain

Pada dasarnya untuk penyebab gangguan kepribadian yang lain penyebabnya hampir sama antara satu dengan yang lain, diantaranya adalah:
  • Pola asuh orangtua 
  • Relasi antara orang tua dengan anak 

Penanganan Gangguan Kepribadian

Terapi atau penanganan gangguan kepribadian diantaranya adalah:
  • Terapi Obat. Jenis obat psikoaktif ini diberikan dengan mempertimbangkan gangguan pada aksis I yang dialami. Misalnya, jika aksis I nya mengalami depresi diberikan obat anti depresan. Jika aksis I nya mengalami skizfroneia diberikan obat anti psikotik. 
  • Psikoterapi Objek Hubungan 

Terapi perilaku dialektikan diantaranya dengan tahapan sebagai berikut ini:
  • Mengajari mereka untuk mengubah dan mengendalikan emosi dan perilaku ekstrem mereka
  • Mengajari mereka untuk menoleransi perasaan tertekan
  • Membantu mereka mempercayai pikiran dan emosi mereka sendiri 

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Davison. dkk (2006). Psikologi Abnormal. Edisi ke 9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perdasa 
  • Maslim, dkk (2013). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III Jakarta: Departemen Kesahatan RI
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Gangguan Kepribadian - Pengertian, Klasifikasi, dan Jenisnya"