Pengertian Komunikasi Kelompok dan Klasifikasi Kelompok

Daftar Isi
Pengertian Komunikasi Kelompok dan Klasifikasi Kelompok - Interaksi kelompok tentu tidak lepas dari komunikasi sebagai salah satu syarat keterikatan individu dalam kelompok.
Pengertian Komunikasi Kelompok dan Klasifikasi Kelompok
image source: resolute-inc(dot)com
Baca juga: Hambatan dalam Komunikasi dan Persepsi Komunikasi

Komunikasi Kelompok

Tidak semua orang yang berkumpul dalam suatu tempat dapat disebut sebagai kelompok. Kebanyakan ada dalam bentuk crowd (kerumunan). Orang-orang yang berkumpul di pasar, terminal bis, loket bioskop bukanlah kelompok melainkan agregat.

Supaya agregat dapat menjadi kelompok diperlukan kesadaran dari anggota-anggotanya akan adanya ikatan yang sama yang mempersatukan mereka.

Kelompok juga memiliki tujuan dan organisasi meskipun tidak selalu dalam bentuk formal dan melibatkan interaksi di antara anggota-anggotanya. Tanda-tanda kelompok secara psikologis adalah:
  • Anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok (ada sense of belonging, yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota) 
  • Nasib anggota-anggota saling bergantung, sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain 

Klasifikasi Kelompok

Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Pembagian ini dikemukakan oleh Charles Horton Cooley. Ditandai dengan adanya hubungan emosional, personal dan akrab, menyentuh hati seperti hubungan dengan keluarga, teman sepermainan, tetangga sebelah rumah di pedesaan.

Kelompok sekunder adalah lawan dari kelompok primer, ditandai dengan adanya hubungan yang tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati seperti organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya.

In Group dan Out Group

In group adalah “kelompok kita” sementara out group adalah “kelompok mereka”. Ingroup diungkapkan dengan kestiaan, solidaritas, kesenangan dan kerja sama. In group bisa kelompok primer maupun kelompok sekunder. Keluarga kita adalah in group kelompok primer sementara fakultas adalah in group kelompok sekunder. Contoh lain ingroup : peer group (teman satu gangank), dll

Untuk membedakan in group dan out group kita membuat batas atau boundaries, dengan menentukan siapa saja yang masuk sebagai orang dalam dan siapa yang masuk sebagai orang luar.

Batas antara in group dan out group dapat berupa:
  • Batas lokasi geografis 
  • Suku bangsa 
  • Pandangan atau ideologi 
  • Profesi 
  • Bahasa 
  • Status sosial 

Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan

Pembagian ini dikemukakan oleh Theodore Newcomb dengan melahirkan istilah membership group dan reference group.

Kelompok rujukan diartikan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukur / standae untuk menilai diri sendiri dan untuk membentuk sikap. Kelompok ini dapat dijadikan sebagai kelompok rujukan positif sebagai sumber rujukan bagaimana bersikap. Sebaliknya jika digunakan sebagai rujukan tentang bagaimana seharusnya tidak bersikap maka menjadi kelompok rujukan negatif.

Cara-cara menggunakan kelompok rujukan dalam persuasi:
  • Jika mengetahui kelompok rujukan khalayak kita, hubungkanlah pesan kita dengan kelompok rujukan kita 
  • Kelompok-kelompok itu mempunyai nilai yang bermacam-macam sebagai kelompok rujukan. Misalnya bagi sebagian orang, keluarga mungkin lebih penting dari organisasi, atau sebaliknya. Dalam menyampaikan pesannya, komunikator harus memperhitungkan relevansi dan nilai kelompok rujukan yang lebih tepat bagi kelompok tertentu 
  • Kelompok keanggotaan jelas menentukan serangkaian perilaku yang baku bagi anggota-anggotanya. Standar perilaku ini dapat digunakan untuk menambah peluang diterimanya pesan kita. 
  • Suatu fisik komunikasi dapat menunjukkan kemungkinan satu kelompok rujukan didahulukan dari kelompok rujukan yang lain 
  • Kadang-kadang kelompok rujukan positif dapat dikutip langsung dalam pesan untuk mendorong respons positifn dari khalayak 

Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif

Pembagian ini menurut John F. Cragan dan david W. Wright. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah.

Kategori preskriptif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh angngota kelompok untuk mencapai tujuannya.

Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi, meliputi hal berikut:

Konformitas

Adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menurut norma kelompok sebagai akibat tekanan kelompok, baiks ecara real maupun hanya bayangan. Jika sekelompok orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu dan orang-orang lain cenderung melakukan hal yang sama.

Fasilitas Sosial

Peningkatan prestasi individu karena disaksikan kelompok. Misalnya banyak pemain teater atau penyanyi yang pada saat latihan hanya biasa saja, tetapi pada waktu pertunjukan akting mereka meningkat dalam arti penghayatan atau penjiwaan terhadap peran.

Polarisasi

Yang terjadi dalam komunikasi kelompok adalah bahwa sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi, sikap mereka akan semakin kuat mendukung tindakan tersebut.

Faktor Situasional yang Mempengaruhi Kelompok

Faktor situasional yang mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam kelompok sebagai berikut:

Ukuran Kelompok

Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok atau performance tergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Untuk itu tugas kelompok terbagi menjadi:
  • Koaktif: masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi 
  • Interaktif: anggota-anggota kelompok berinteraksi secara terorganisasi untuk menghasilkan produk atau keputusan 

Faktor lainnya yang juga mempengaruhi adalah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memerlukan kegiatan yang konvergen (mencapai satu pemecahan yang benar), maka hanya diperlukan kelompok kecil supaya sangat produktif terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas. Untuk menghasilkan kegiatan yang divergen (lebih beragam kegiatan atau gagasan kreatif) diperlukan jumlah kelompok yang lebih besar.

Jaringan Komunikasi

Ada lima macam jaringan komunikasi, yaitu:
  • Jaringan komunikasi RodaSeseorang biasanya memimpin, menjadi fokus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya bisa berhubungan dengan pemimpinnya 
  • Jaringan komunikasi RantaiKomunikasi berantai atau estafet, misalnya : A berkomunikasi dengan B, B dengan C, C dengan D, dan seterusnya 
  • Jaringan komunikasi YTiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti pada model jaringan komunikasi rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya 
  • Jaringan komunikasi LingkaranSetiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang di samping kiri dan kanannya, dengan kata lain di sini tidak ada pemimpin. 
  • Jaringan komunikasi BintangDisebut juga jaringan komunikasi semua saluran atau all channel, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota kelompok yang lain.

Kohesi Kelompok

Kohesi kelompok artinya ada semangat kelompok yang tinggi, hubungan interpersonal yang akrab, kesetiakawanan, dan perasaan “kita” yang dalam.

Kohesi kelompok merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok.

Kohesi kelompok diukur dari:
  • Keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain 
  • Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok 
  • Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya 

Menurut Bestinghaus ada beberapa implikasi komunikasi dalam kelompok kohesif, sebagai berikut:
  • Komunikator dengan mudah berhasil memperoleh dukungan kelompok jika gagasannya sesuai dengan mayoritas anggota kelompok 
  • Pada umumnya kelompok yang lebih kohesif lebih mungkin dipengaruhi persuasi. Ada tekanan ke arah uniformitas dalam pendapat, keyakinan dan tindakan 
  • Komunikasi dengan kelompok yang kohesif harus memperhitungkan distribusi komunikasi di antara anggota-anggota kelompok. 
  • Dalam situasi pesan tampak sebagai ancaman kepada kelompok, kelompok yang lebih kohesif akan cenderung menolak pesan 
  • Sebagai konsekuensi dari poin diatas, maka komunikator dapat meningkatkan kohesi kelompok agar kelompok mampu menolak pesan yang bertentangan 

Kepemimpinan

Kepemimpinan merupaka faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok. Tiga gaya kepemimpinan yaitu:
  • Otoriter 
  • Demokratis 
  • Laissez faire 

Faktor Personal yang Mempengaruhi Kelompok

Faktor personal yang mempengaruhi kelompok, meliputi:

Kebutuhan personalWilliam C. Shultz merumuskan teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relation Orientation), yaitu seseorang memasuki kelompok didorong oleh 3 kebutuhan interpersonal:
  • Inclusion: ingin masuk, menjadi bagian dari kelompok
  • Control: ingin mengendalikan orang lain dalam suatu tatanan hirarkis
  • Affection: ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain 

Tindakan komunikasiBila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaikan atau menerima informasi, baik secara verbal maupun non verbal.
PerananSeperti halnya tindakan komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara hubungan emosional yang baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Komunikasi Kelompok dan Klasifikasi Kelompok. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar