Pengertian Delegasi dan Pemberdayaan - Keuntungan dan Pedoman

Daftar Isi
Pengertian Delegasi dan Pemberdayaan - Keuntungan dan Pedoman - Dalam artikel psikologi ini pembahasan akan ditujukan pada pengertian delegasi dan poin pembahasan lainnya seputar pemberdayaan. Artikel ini akan menunjukkan seperti apa itu delegasi dan pemberdayaan secara rangkum. Terkain point pembahasan akan dijelaskan keuntungan lalu pedoman-pedoman dalam delegasi dan pemberdayaan.

Pengertian Delegasi

Pendelegasian adalah proses khusus yang terjadi sewaktu manajer meminta salah satu atau beberapa orang bawahan untuk mengambil alih tanggung jawab dalam membuat keputusan yang sebelumnya dibuat oleh manajer tersebut.

Delegasi mencakup penugasan atas sebuah tanggung jawab yang baru kepada bawahan dan wewenang tambahan yang menyertainya. Delegasi secara kualitatif berbeda dalam beberapa hal dari bentuk lain dari kepemimpinan partisipatif seperti consulting dan pengambilan keputusan bersama. Seorang manajer mungkin berkonsultasi dengan bawahan, rekan kerja, atau atasan, namun dalam banyak kasus delegasi hanya ditujukan kepada bawahan. Contohnya, seorang manager yang memiliki kelebihan beban kerja, cenderung melakukan pendelegasian dibanding konsultasi. Karena itu, tidak mengherankan bahwa faktor analisis dari kuesioner kepemimpinan biasanya berkisar antara consulting dan delegasi. (Yukl & Fu, 1999)

Keuntungan dari Delegasi:

1. Kualitas keputusan yang lebih baik.

Hal ini dapat terjadi bila bawahan memiliki keahlian lebih dalam melakukan suatu tugas dibanding manager. Seorang bawahan yang yang menangani permasalahan secara langsung dan memiliki informasi yang relevan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dalam membuat keputusan. Namun hal ini tidak akan efektif jika bawahan kurang memiliki keahlian untuk membuat keputusan yang baik, gagal untuk memahami apa yang diharapkan atau memiliki tujuan yang tidak sesuai dengan manager.

2. Komitmen bawahan yang lebih besar terhadap keputusan yang dibuat.

Hal ini timbul dari identifikasi bawahan terhadap keputusan dan hasrat untuk menjadikannya berhasil.

3. Delegasi yang menghasilkan tanggung jawab dan wewenang tambahan dapat membuat pekerjaan bawahan lebih menarik, menantang, dan bermakna.

Namun hal ini hanya akan terjadi pada bawahan yang berhasrat akan adanya tanggung jawab tambahan, memiliki keahlian untuk menangani tanggung jawab yang baru. Sebaliknya delegasi akan menurukan kepuasan kerja jika bawahan secara konstan merasa frustasi karena kewalahan akan tanggung jawabnya yang besar atau kewalahan karena kurangnya kemampuan untuk menyelesaikan tugas.

4. Delegasi merupakan hal yang penting dalam managemen waktu untuk seorang manager yang kewalahan dengan tanggung jawab.

Dengan mendelegasikan pekerjaan dan kewajiban yang kurang penting kepada bawahan, seorang manager memiliki waktu tambahan yang dapat digunakan untuk tanggung jawab yang lebih penting. Bahkan jika seorang manager dapat melakukan tugas dengan lebih baik daripada bawahan, adalah lebih efisien jika waktu dari manager difokuskan untuk hal yang lebih mempengaruhi performansi kerja unit.

5. Delegasi dapat menjadi metode yang efektif untuk perkembangan manajemen

Sebuah organisasi perlu mengembangkan bakat managerial untuk mengisi posisi kosong pada tingkat wewenang yang lebih tinggi. Delegasi merupakan cara untuk memfasilitasi perkembangan keahlian yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Ketika delegasi digunakan untuk mengembangkan maksud tujuan, hal itu biasanya dibutuhkan manager untuk melakukan tugas monitoring dan coaching. Karena itu, dalam hal ini, delegasi bukanlah bertugas untuk mengurangi kerja dari manager.

Alasan Kurangnya Pendelegasian

Ada beberapa alasan mengapa seorang manager mungkin gagal untuk melakukan pendelegasian. Diantaranya dikaitkan dengan beberapa aspek dari kepribadian, termasuk kebutuhan yang besar akan kekuasaan, insecurity, kebutuhan akan keberhasilan yang besar dan kesulitan untuk menjalin hubungan. Delegasi akan membutuhkan pembagian kekuasaan dengan bawahan dan mengurangi ketergantungan mereka.
Baca juga: Kepemimpinan Partisipatif dan Prosedur dalam Mengambil Keputusan
Kegagalan delegasi juga berhubungan dengan karakteristik dari bawahan, seperti keahlian dan objektif. Dan hakikat dari pekerjaan itu sendiri dan besarnya wewenang yang dimiliki pemimpin. Kurangnya otoritas pemimpin untuk membuat keputusan atau perubahan, membatasi pendelegasian.

Pedoman Pendelegasian

Apa yang Didelegasikan:

  • Tugas yang dapat dilkakukan lebih baik oleh bawahan 
  • Tugas yang urgent namun bukan prioritas 
  • Tugas yang relevan dengan karir bawahan 
  • Tugas dengan tingkat kesulitan yang tepat 
  • Tugas yang menyenangkan maupun tidak 
  • Tugas yang bukan merupakan tugas sentral manager. 

Cara Mendelegasikan:

  • Spesifikasikan tanggung jawab dengan jelas 
  • Sediakan otoritas dan keleluasan uang cukup, dengan batas yang jelas 
  • Perinci persyaratan pelaporan 
  • Informasikan pihak lain yang perlu mengetahuinya 
  • Pantaulah kemajuan dengan cara yang sesuai 
  • Pastikan bawahan selalu mendapatkan informasi yang diperlukan 
  • Sediakan dukungan dan bantuan, namun hindari pendelegasian terbalik. 
  • Buatlah kesalahan sebagai pengalaman pembelajaran. 

Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan melibatkan persepsi oleh para anggota organisasi di mana mereka memiliki kesempatan untuk menentukan peran pekerjaan mereka,mencapai hasil karya yang berarti, dan mempengaruhi peristiwa penting. Istilah ‘pemberdayaan’ menjelaskan bagaimana motivasi instrinsik dan self-efficacy seseorang terpengaruh oleh perilaku kepemimpinan, karakteristik pekerjaan, struktur organisasi, dan kebutuhan serta nilai-nilai mereka sendiri.

Ada empat elemen yang mendefinisikan pemberdayaan (Spreitzer, 1995), yaitu:
  • Makna
  • Determinasi Diri
  • Self Efficacy
  • Dampak

Keempat elemen tersebut diuraikan dalam gambar berikut:
Pengertian Delegasi dan Pemberdayaan - Keuntungan dan Pedoman

Keuntungan dan Risiko Pemberdayaan

Tabel 9. Keuntungan dan Risiko Pemberdayaan
KeuntunganResiko
1. Komitment tugas lebih kuat1. Biaya lebih tinggi untuk recruitment dan pelatihan
2. Inisiatif lebih besar dalam menjalankan tanggung jawab peran2. Biaya tenaga kerja terampil lebih tinggi
3. Ketekunan yang lebih besar pada waktu menghadapi rintangan3. Kualitas pelayanan yang tidak konsisten
4. Lebih inovatif dan menerima pembelajaran4. Pemberian yang mahal dan keputusan yang buruk bagi beberapa karyawan
5. Lebih optimis akan keberhasilan akhir5. Perasaan pelanggan akan ketidakadilan dan perlakuan yang tidak sama
6. Kepuasan kerja lebih tinggi6. Perlawanan oleh para manager menengah yang merasa terancam
7. Komitmen organisatorsi yang lebih kuat7. Konflik yang berasal dari harapan karyawan di luar apa yang dapat dipenuhi oleh manajemen puncak
8. Berkurangnya turn-over karyawan

Pedoman Pemberdayaan

  • Jelaskan tujuan dan bagaimana pekerjaan memengaruhinya
  • Libatkan orang-orang dalam membuat keputusan yang berpengaruh pada mereka
  • Delegasikan tanggung jawab dan otoritas untuk aktivitas-aktivitas yang penting
  • Perhitungkan perbedaan individual dalam hal motivasi dan keahlian
  • Sediakan akses untuk informasi yang relevan
  • Sediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab yang baru
  • Gantilah sistem managemen agar konsisten dengan pemberdayaan
  • Hilangkan kendala birokrasi dan kendali yang tidak dibutuhkan
  • Perlihatkan kepercayaan diri dan kepercayaan pada orang lain
  • Sediakan coaching dan nasihat jika diperlukan
  • Semangati dan dukung intisiatif dan pemecahan masalahan
  • Kenali kontribusi dan pencapaian yang penting
  • Pastikan bahwa upah sepadan dengan tanggung jawab yang baru
  • Pastikan akuntabilitas bagi penggunaan kekuasaan etis.

Pemimpin yang memberdayakan adalah pemimpin yang mau dan mampu mengkomunikasikan sebuah visi dan membuat orang lain terinspirasi dan mau mengikuti visi tersebut. Dalam melakukannya, pemimpin harus secara terbuka dan peka terhadap perhatian pengikutnya, memberi mereka tanggung jawab, dan memenangkan kepercayaan mereka.

Pemimpin yang memberdayakan menetapkan dan mengembangkan nilai-nilai korporat. Nilai-nilai ini meliputi perhatian pada para stakeholder, baik internal maupun eksternal. Nilai-nilai yang diinternalisasikan menjadi perekat dan pendorong motivasi bagi para karyawan, pelanggan, lingkungan social, dan lainnya.

Selain itu, pemimpin juga harus mempromosikan etika dan tanggung jawab social korporat (corporate social responsibility) kepada khalayak. Etika meliputi tuntutan atas kejujuran secara terus-menerus dan kepastian bahwa setiap orang dalam perusahaan diperlakukan dengan adil. Itulah mengapa dalam berbagai studi kepemimpinan, penekanan pada pengambilan keputusan etis menjadi penting. Tanggung jawab sosial korporat berkaitan dengan kepekaan dan solidaritas sosial bagi masyarakat. Banyak pelaku bisnis membuat berita dengan menyumbangkan jumlah yang sangat besar untuk amal, dan dengan demikian menetapkan model perhatian sosial bagi karyawan mereka dan orang lain.


Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Delegasi dan Pemberdayaan - Keuntungan dan Pedoman. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar