Komunikasi Interpersonal: Penjelasan dan Pengertian Secara Perspektif

Daftar Isi
Komunikasi Interpersonal: Penjelasan dan Pengertian Secara Perspektif - Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi melibatkan minimal dua individu atau disertai dengan interaksi antar individu.
Komunikasi Interpersonal: Penjelasan dan Pengertian Secara Perspektif
image source: blog(dot)readytomanage(dot)com
Baca juga: Komunikasi Efektif dan Karakteristik Saluran

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi intrapersonal dapat disebut juga sebagai komunikasi antar pribadi. Hal ini dapat dijelaskan melalui 3 perspektif:

Perspektif Komponensial

Merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan diantara dia orang atau sekelompok orang dengan berbagai umpan balik dan efek. Definisi ini mengacu pada model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell, komponen-komponen yang terdapat didalamnya adalah:

Pengirim-penerima. Komunikasi interpersonal melibatkan setidaknya dua orang, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya berfungsi sebagai pengirim dan penerima. Hal ini menekankan bahwa komunikasi interpersonal juga dapat melibatkan komunikasi intrapersonal. Selain itu komunikasi terjadi antara manusia dengan manusia lainnya.

Encoding-decoding. Encoding merupakan proses menghasilkan pesan, sementara pesan yang diterima diinterpretasikan dan memahaminya melalui proses encoding.

Pesan-pesan. Pesan dapat berupa verbal, non verbal ataupun gabungan keduanya.

Saluran. Komunikasi ini terjadi dengan tatap muka.

Gangguan (Noise). Mencakup tiga hal, yaitu:
  • 1. Gangguan fisik (kegaduhan, interupsi)
  • 2. Gangguan psikologis (emosi, sikap, nilai, dll)
  • 3. Gangguan semantik (bahasa dengan makna ganda, dll) 

Umpan balik. Hal ini sangat penting karena proses pengiriman pesan dan penerima pesan berlangsung bolak-balik selama komunikasi ini terjadi.

Konteks. Ada 3 konteks yang terjadi, yaitu:
  • 1. Dimensi fisik. Tempat dimana komunikasi berlangsung
  • 2. Dimensi sosial psikologis. Misalnya mencakup status hubungan orang-orang yang terlibat di dalamnya, norma dan nilai budaya, akrab-tidak akrab, dll
  • 3. Dimensi temporal. Adanya suatu pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian peristiwa komunikasi.

Pengalaman. Kesamaan pengalaman yang dimiliki para pelaku komunikasi akan membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Komunikasi akan menjadi lebih sulit apabila pelaku memiliki bidang pengalaman yang berbeda. Misalnya: saat mengisi KRS bertukar pikiran dengan petugas cleaning service tentu akan menyulitkan dalam melakukan diskusi karena keduanya tidak memiliki pengalaman yang sama dalam mengisi KRS.
 
Efek. Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik positif ataupun negatif pada salah satunya ataupun keduanya.

Perspektif Pengembangan

Komunikasi merupakan proses yang berkembang dari impersonal dan meningkat menjadi menjadi interpersonal atau intim. Komunikasi impersonal dan interpersonal dapat dibedakan dari 3 faktor:

Prediksi pada data psikologis

Komunikasi terjadi karena adanya prediksi atas data psikologis orang lain. Artinya, seseorang memprediksikan orang lain menurut ciri khas atau hal spesifik dari orang lain.

Interaksi berdasarkan pengetahuan

Dalam komunikasi ini seseorang tidak hanya dapat memprediksi bagaimana seseorang dapat bertindak tetapi juga dapat memberikan penjelasan mengenai tindakan tersebut.

Interaksi berdasarkan aturan yang ditentukan sendiri

Aturan interaksi ditentukan oleh norma-norma sosial.

Perspektif Hubungan atau Pasangan

Merupakan komunikasi yang berlangsung diantara dua orang atau dyadic. Komunikasi interpersonal tidak hanya terjadi pada dua orang yang memiliki hubungan baik, tetapi juga dapat terjadi pada dua orang dalam situasi konflik. Komunkasi ini dapat terjadi dalam situasi konflik, persaingan, kerjasama, ataupun kondisi baik untuk memperkokoh hubungan yang terjalin antara keduanya.

Tujuan Komunikasi Interpersonal

Tujuan komunikasi interpersonal meliputi 6 hal berikut:
  • Mengenal diri sendiri dan orang lain 
  • Mengetahui dunia luar 
  • Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi lebih bermakna 
  • Mengubah sikap dan perikaku 
  • Bermain dan hiburan 
  • Membantu 

Dari ke enam hal diatas dapat dikelompokkan menjadi dua perspektif:
  • Perspektif pertama. Tujuan – tujuan tersebut dapat dilihat sebagai faktor motivasi atau alasan-alasan mengapa kita terlibat dalam komunikasi interpersonal. Dengan kata lain, kita terlibat dalam komunikasi interpersonal untuk memperoleh kesenangan, membantu orang lain, dan untuk mengubah sikap dan perilakun orang lain.
  • Perspektif kedua. Tujuan-tujuan itu dapat dipandang sebagai hasil atau akibat umum dari komunikasi interpersonal yang dilakukan. Dengan kata lain, sebagai akibat dari komunikasi interpersonal ini kita dapat mengenal diri sendiri, membuat hubungan yang lebih bermakna, dan memperoleh pengetahuan tentang dunia luar.

Karakteristik Efektivitas Komunikasi Interpersonal

a. Perspektif humanistik
Keterbukaan
Perilaku suportif, didorong oleh:
Deskriptif
Spontanitas
Profesionalisme

Perilaku defensif didorong oleh:
Evaluasi
Strategi
Kepastian
Perilaku positif
Empati
Kesamaan

b. Perspektif pragmatis, mencakup:
Bersikap yakin
Kebersamaan
Manajemen interaksi
Perilaku ekspresif
Orientasi pada orang lain

Persepsi Interpersonal

Komunikasi interpersonal juga erat kaitannya dengan persepsi interpesonal. Pada awalnya istilah yang berkembang adalah persepsi sosial, yaitu pengaruh sosial yang ditimbulkan dalam proses persepsi. Proses sosial kini memperoleh konotasi baru sebagai proses mempersepsi objek-objek dan peristiwa-peristiwa sosial. Untuk tidak mengaburkan dan menggarisbawahi manusia sebagai subjek dalam bahasan, maka digunakan istilah persepsi interpersonal.

Pengaruh-pengaruh pada Persepsi Interpersonal

Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi interpersonal antara lain adalah:
a. Pengaruh Faktor Situasional. Cara orang menyampaikan berita tentang suatu hal (dalam bentuk kata-kata) dapat mempengaruhi kita dalam mempersepsi tentang orang tersebut.
b. Pengaruh Faktor Personal. pada persepsi Interpersonal. Faktor personal dapat meliputi:
  • Pengalaman 
  • Motivasi 
  • Kepribadian 

Proses pembentukan kesan meliputi beberapa hal berikut:

a. Stereotyping adalah bagaimana individu menempatkan stereotype tertentu terhadap seseorang akan mempengaruhinya dalam mempersepsi. Misalnya, seorang guru menganggap siswanya malas dan bodoh. Maka penilaian (stereotype) yang telah diberikan oleh guru tersebut kepada muridnya selanjutnya akan mempengaruhi ia saat melakukan persepsi terhadap perilaku siswa tersebut.

b. Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak.

Pengaruh persepsi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal tidak luput kaitannya dengan persepsi interpersonal. Bagaimana kita mempersepsi dan berespon terhadap suatu hal tentunya akan berpengaruh pada respon yang ditampilkan, salah satunya tampak dalam bentuk komunikasi. Namun, persepsi orang seringkali tidak cermat. Bila kedua belah pihak menanggapi yang lain secara tidak cermat, maka terjadilah kegagalan komunikasi atau hambatan komunikasi.

Komunikasi interpersonal juga erat kaitannya dengan konsep diri. Bagaimana seseorang menampilkan dirinya di hadapan orang lain ataupun saat berkomunikasi dapat membentuk persepsi interpersonal dari lawan bicaranya. Misalnya: ani berbicara dengan tergagap dan sambil menunduk malu saat bertemu dengan teman sekelasnya di kantin dan menanyakan perihal tugas. Budi, sebagai teman yang mengajak Ani berbicara dapat mempersepsi Ani sebagai orang yang pemalu dan tidak kooperatif sehingga komunikasi diantara keduanya dapat menjadi hambatan.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Komunikasi Interpersonal: Penjelasan dan Pengertian Secara Perspektif. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar