Teori Self Regulated Learning Menurut Para Ahli

Daftar Isi
Teori Self Regulated Learning Menurut Para Ahli - Peserta didik sering dihambatkan dengan pikiran dan perasaan yang malas terhadap tugas pendidikannya. Sering kali mengeluh dan turunnya motivasi dalam proses belajar-mengajar. Self regulated learning seharusnya mampu dan bisa menjadi alternatif cara murid atau siswa dapat mengerjakan tugas pendidikannya. Maka itu universitaspsikologi.com telah merangkum hal tersebut di bawah ini.
Teori Self Regulated Learning Menurut Para Ahli
Self Regulated Learning
Baca juga:  Pengertian Stres Akademik Menurut Para Ahli

Pengertian Self Regulated Learning

Zimmerman (dalam Kadi, 2016) menjelaskan self regulated learning merupakan proses dimana peserta didik mengaktifkan pikirannya, perasaan dan tindakan yang diharapkan dapat mencapai tujuan khusus pendidikan.

Latipah menjelaskan (dalam Merisa, 2016) self regulated learning terdiri dari dua kata yaitu self regulated dan learning. Self regulated berarti terkelola, tersusun atau teratur, sedangkan learning adalah belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa self regulated learning secara keseluruhan berarti belajar mengatur diri atau pengelolaan atau pengaturan diri dalam belajar.

Deasyanti dan Armeini (dalam Lubis dkk, 2016) menjelaskan bahwa self regulated learning adalah proses aktif dan konstruktif dimana siswa menentukan tujuan belajar, mengimplementasikan strategi dan memonitor kemajuan pencapaian tujuan yang melibatkan kognisi, metakognisi dan motivasi, afeksi dan perilaku siswa dalam belajar. Dengan melibatkan unsur-unsur tersebut, siswa mampu memutuskan sendiri atau dengan bantuan orang lain, apa yang menjadi kebutuhan bagi dirinya, bagaimana menetapkan sasaran belajarnya, strategi apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas akademik dan dapat memantau kemajuan diri sendiri.

Menurut Boekaerts (dalam Kadi, 2016) Self regulated learning adalah proses konstruktif ketika siswa menetapkan tujuan belajar sekaligus mencoba memantau, mengatur, dan mengendalikan pengamatan, motivasi, serta perilakunya yang dibatasi oleh tujuan belajar dan kondisi lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa self regulated learning adalah suatu proses bagaimana menetapkan sasaran belajar, siswa akan mengelola diri dalam belajar, mandiri dan aktif dengan memantau, mengatur, memotivasi diri terhadap tugas-tugas dan membuat tujuan belajarnya, serta mengelola lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan kemampuan meta kognitif dan prilaku belajar yang baik.

Aspek-aspek Self Regulated Learning

Zimmerman (dalam Kadi, 2016) menjelaskan aspek-aspek selfregulated learning terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Meta kognisi

Meta kognisi merupakan kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasi atau mengatur, mengintruksi diri, memonitor dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar.

b. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik ini muncul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

c. Perilaku belajar

Perilaku aktif dalam regulasi diri merupakan upaya individu untuk mengatur dirinya, menyeleksi dan memanfaatkan lingkungan yang mendukung aktivitas belajar.

Menurut Martinez Pons (dalam Mulyadi, 2016) aspek Self Regulated Learning adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi Diri (self evaluation)

Pernyataan yang mengindikasikan siswa untuk menilai kualitas tugas ynag telah diselesaikan, pemahaman terhadap lingkup kerja, atau usaha dalam kaitan dengan tuntutan tugas.

b. Mengatur dan Mengubah (organizing and transforming) 

Pernyataan yang mengindikasi keinginan siswa baik secara terus terang atau diam-diam dalam mengatur ulang materi petunjuk untuk mengembangkan proses belajar.

c. Menetapkan tujuan dan perencanaan (goal setting and planning)

Pernyataan yang mengindikasikan perencanaan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan atau sub tujuan dan rencana untuk menyusun urutan prioritas, menentukan waktu dan menyelesaikan rencana semua aktivitas yang terkait dengan tujuan tersebut.

d. Mencari informasi (seeking information)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tugas dari sumber-sumber lain saat mengerjakan tugas.

e. Menyimpan catatan dan memantau (keeping records and monitoring)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa untuk mencatat hal-hal penting dalam pelajaran atau diskusi.

f. Mengatur lingkungan (environment structuring)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa untuk mengatur lingkungan belajar agar membuat belajar lebih nyaman, dengan mengatur lingkungan fisik maupun psikologis.

g. Konsekuensi diri (self consequences)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa dalam mempersiapkan atau membayangkan dan melaksanakan ganjaran atau hukuman untuk kesuksesan dan kegagalan.

h. Mengulang dan mengingat (rehearsing and memorizing)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa untuk mengingat-ingat materi bidang studi dengan diam atau dengan suara keras.

i. Mencari dukungan sosial (seeking social assistance)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa untuk mencari bantuan dari rekan-rekan sebaya, dari guru dan dari orang dewasa.

j. Memeriksa catatan (reviewing record)

Pernyataan yang mengindikasikan upaya siswa untuk membaca kembali catatan ulangan atau buku teks.Pernyataan yang mengindikasikan tingkah laku belajar yang dicontohkan oleh orang lain seperti guru dan orang tua, pernyataan keinginan yang kuat atau mengekspresikan secara lisan atau secara tulisan hal-hal yang belum jelas.

i. Lain-lain (Other)

Pernyataan yang mengindikasikan tingkah laku belajar yang dicontohkan oleh orang lain seperti guru dan orangtua, pernyataan keinginan yang kuat atau mengekspresikan secara lisan atau secara tulisan hal-hal yang belum jelas.

Berdasarkan aspek di atas dapat dipahami aspek-aspek yang terdapat dalam self regulated learningdiantaranya terdiri darimetakognisi, motivasi instrinsik, dan perilaku belajar.aspek-aspek self regulated learninglainnya juga meliputi; evaluasi diri (selfevaluation), mengatur dan mengubah (organizing and transforming) , menetapkan tujuan dan perencanaan (goal setting and planning), mencari informasi (seeking information), menyimpan catatan dan memantau (keeping records and monitoring), mengatur lingkungan (environment structuring), konsekuensi diri (selfconsequences), mengulang dan mengingat (rehearsing and memorizing), mencari dukungan sosial (seeking social assistance), memeriksa catatan (reviewing record) dan lain-lain (other).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

Zimmerman (dalam Roza,2017) berpendapat bahwa menurutteori social kognitif terdapat 3 hal yang mempengaruhi seseorangsehingga melakukan self regulated learning:

a. Faktor individu, yang termasuk dalam fakto individu antara lain:

1) Pengetahuan individu semakin banyak dan beragamsehingga membantu individu melakukan self regulated learning.

2) Tingkat kemampuan metakognisi individu semakin tinggisehingga dapat membantu individu melakukan selfregulated learning.

3) Tujuan yang ingin dicapai, artinya semakin tinggi dankompleks tujuan yang ingin diraih, semakin besarkemungkinan untuk melakukan self regulated learning.

4) Keyakinan efikasi diri, dimana pembelajar yang memilikitaraf self efficacy yang tinggi cenderung akan bekerja lebihkeras dan tekun pada tugas akademik ditengah kesulitan,dan lebih baik dalam memantau dirinya dan mengunakanstrategi belajar.

b. Faktor perilaku

Fungsi perilaku adalah membantu individumengunakan segala kemampuan yang dimiliki lebih besardan optimal upaya yang dilakukan individu dalammengatur proses belajar, akan meningkatkan self regulatedlearning pada diri individu.

c. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mendukung atau menghambat siswadalam melakukan aktivitas belajar.Adapun pengaruhlingkungan bersumber dari luar diri pembelajar, dan inibermacam-macam wujudnya.Pengaruh lingkungan ini berupasocial and enactive experience, dukungan sosial seperti dariguru, teman, maupun berbagai bentuk informasi literature dansimbolik lainnya, serta struktur konteks belajar, sepertikarakteristik tugas dan situasi akademik.

Dari faktor yang mempengaruhi self regulated laerning di atas dapat dipahami bahwa terdapat tiga faktoryang mempengaruhi self regulated learning, yaitu faktor individu,faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Faktor individu adalah siswa dapat mengunakan proses personalnya untuk bisa mengaturdirinya dalam proses belajar, faktor perilaku yaitu siswa dapat mengunakan kemampuannya untuk mengevaluasi setiaptugas yang dikerjakannya sehingga mereka bisa meihat kemajuan yangterjadi dari dirinya, faktor lingkungan yaitu siswa bisa menguasai lingkungannya dengan baik dengan cara menata lingkunganbelajarnya dengan baik, cahaya yang tepat dan mengurangi kebisingansaat belajar.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Self Regulated Learning Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar